Jember, Investigasi.News – Bertempat di wisata Rembangan serta mengenakan Kaos bertuliskan “Gus Fundamental” dan “Gus Darling” yang sempat viral belakangan ini, Gus Bupati Jember, Muhammad Fawait menyampaikan kondisi terbaru pasca kelangkaan BBM yang sempat melanda seluruh SPBU di Kabupaten Jember.
” Stok BBM di 40 SPBU telah kembali normal dan antrean kendaraan sudah tidak terlihat” ungkapnya.
Penanganan cepat ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak bersama Pemerintah Kabupaten Jember. Bahkan, Bupati menyebut bahwa Jember menjadi daerah tercepat dalam menyelesaikan krisis BBM dibanding wilayah lain yang mengalami masalah serupa.
“Jember menjadi kabupaten dengan penanganan krisis BBM paling cepat di Indonesia. Sebagai perbandingan, beberapa daerah seperti Bengkulu butuh waktu berminggu-minggu. Sementara kita hanya empat hari,” ujar Bupati Fawait.
Dalam acara yang berlangsung di kawasan wisata Rembangan itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi, termasuk Presiden Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, anggota Komisi XII DPR RI Bambang Hariyadi, anggota Komisi VI DPR RI Kawendra, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.
“Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Jember atas doa dan dukungannya hingga kita bisa melewati krisis ini,” ucapnya.
Bupati juga menegaskan bahwa Pemkab Jember akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, terutama selama perbaikan jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi masih berlangsung, guna menjamin kelancaran distribusi BBM dan kebutuhan logistik lainnya.
Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Jember Regional Jatimbalinus, Hendra Saputra, menyatakan bahwa seluruh SPBU di Jember telah menerima pasokan BBM secara merata.
“Hari ini, 1 Agustus, distribusi ke seluruh SPBU telah kami selesaikan. Kami memastikan pasokan BBM tetap aman dan akan terus kami kawal di 40 SPBU wilayah Jember,” jelas Hendra.
Seiring meredanya krisis, Pemkab Jember memutuskan untuk mengembalikan aktivitas masyarakat ke kondisi normal. Kegiatan belajar mengajar yang sempat dilakukan secara daring akan kembali dilaksanakan di sekolah, dan ASN yang sebelumnya menjalankan work from home akan kembali bekerja di kantor mulai hari Senin.
“Senin depan, semua ASN kembali masuk kantor, dan pembelajaran kembali dilakukan secara tatap muka di sekolah,” tegas Fawait.
Jos



