Malut, Investigasi.News-, Akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari belakangan ini, air sungai Wai Bega di Desa Bega Kecamatan Sulabesi Tengah jadi meluap, lagi jembatan darurat terputus. Hal ini kemudian kembali dikeluhkan oleh masyarakat di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Sulabesi Timur, Sulabesi Selatan dan Kecamatan Sulabesi Tengah.
Maklum jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses masyarakat di 3 Kecamatan tersebut, untuk menuju kota Sanana atau sebaliknya, jembatan permanen sebelumnya sempat terputus pada bulan Oktober 2025, kemudian sambil menunggu jembatan yang akan dibangun oleh pihak balai jembatan Maluku Utara (Malut), dibuatlah jembatan darurat, namun jembatan darurat ini kembali putus diterjang banjir kali Wai Bega pada November 2025, dan kini di bulan Desember 2025 kembali terputus dengan akibat yang sama, yakni terjangan banjir air sungai Wai Bega.
Menyikapi hal tersebut, Pemda Kab. Kepulauan Sula, melalui OPD Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD, Kepala Pelaksana (Kalak) H. Samsudin Ode Maniwi (SOM) mengatakan jika pihak pemerintah daerah tidak tinggal diam terkait jembatan yang putus dan menjadi keluhan masyarakat.
“Kami (BPBD Sula-red) dari kemarin sudah dilapangan”, ujar
Lebih jauh, Kalak BPBD yang akrab disapa Haji Sam mengatakan jika dari kemarin sudah mengupayakan alat berat (Excafator), hanya saja yang ada di Sula semua terpakai, baru dapat tadi sore makanya langsung diarahkan ke lokasi jembatan yang ambruk untuk segera bisa diperbaiki.
Disentil, kapan jembatan Bailey akan dipancang, mengingat sempat dijanjikan oleh pihak Balai Jembatan Malut, Haji Sam menjawab.
“Kita terus koordinasi dengan pihak Balai”, cetusnya.
Saat berita ini ditayangkan, alat berat sedang dimobilisasi menuju lokasi jembatan terputus di Desa Bega, Kec. Sulabesi Tengah.


