Pasar Malam HUT Pasaman Makan Korban, Empat Orang Luka Bakar dan Satu Pingsan

More articles

Pasaman, Investigasi.News — Sedikitnya empat orang mengalami luka bakar, sementara satu orang lainnya dilaporkan mengalami shock dan pingsan di tengah kesemrawutan acara pasar malam dalam rangka HUT Pasaman ke-80, Sabtu (4/10/2025) malam.

“Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi kami tidak tahu jumlah pastinya karena situasinya cukup kacau setelah panitia pasar malam melepaskan kembang api ke udara, mengiringi bupati yang menekan sirene dari atas panggung,” ujar Zul, seorang pengunjung yang masih sesak napas usai keluar dari arena berbau mesiu tersebut.

Acara bertajuk Pesta Rakyat itu digelar Pemerintah Kabupaten Pasaman di Kompleks GOR Tuanku Rao, belakang rumah dinas Bupati Pasaman. Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama sepekan hingga 11 Oktober 2025.

Pantauan awak media di IGD rumah sakit, tampak seorang pelajar SMA tengah mendapatkan perawatan intensif. Luka bakar terlihat di tangan dan kakinya.

Seorang korban lainnya menuturkan bahwa saat kejadian ia tengah berdiri di bawah panggung. Tiba-tiba sejumlah kembang api terbang ke udara, namun sebagian jatuh dan meledak di tengah penonton.

“Orang-orang langsung menjerit, sebagian terkapar kesakitan. Dagu saya tiba-tiba terasa panas karena terkena percikan kembang api,” ujarnya setelah mendapat penanganan medis di IGD RS Tuanku Imam Bonjol.

Beberapa pengunjung menilai kejadian ini merupakan bentuk kelalaian panitia.

“Boleh saja membuat acara meriah, tapi jangan sampai membahayakan keselamatan orang banyak. Ke depan, Pemda Pasaman harus mengevaluasi setiap kegiatan,” tegas seorang tokoh masyarakat Lubuk Sikaping.

Informasi dari petugas medis IGD RS Tuanku Imam Bonjol menyebutkan bahwa empat orang mengalami luka bakar dan satu lainnya pingsan akibat shock.

“Dua korban mengalami luka bakar cukup serius, dua lainnya terkena percikan kembang api di mata dan bahu. Ada juga yang pakaiannya ikut terbakar,” ungkap petugas tersebut.

Pasar malam dalam rangka HUT Pasaman tahun ini menghadirkan beragam wahana dan kuliner, seperti bianglala, buayan kaliang, sate, soto, miso, lontong, kopi, teh manis, kopi ginseng, pop ice, hingga jajanan tradisional seperti rakik kacang dan kacang goreng.

Seorang pedagang mengatakan bahwa jumlah pengunjung ramai hanya saat malam Minggu, sementara di hari biasa cenderung sepi karena hujan.

“Mudah-mudahan bisa balik modal. Kalau berharap untung, sepertinya sulit,” ujarnya dengan nada pesimis.

Ris

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest