Waspada! Penipu Gunakan Nama Pejabat Kejaksaan Taliabu untuk Minta Dana

More articles

Taliabu, Investigasi News — Sore yang tenang di Pulau Taliabu mendadak terusik ketika seorang kepala desa menerima telepon mencurigakan. Seorang perempuan yang mengaku bernama Ibu Hertati memperkenalkan diri sebagai pejabat Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu. Nada bicaranya resmi dan meyakinkan. Ia bahkan menyebut nama Kasi Pidsus, seolah memahami alur internal kejaksaan.

Namun di balik formalitas itu terselip tujuan lain: permintaan transfer uang dengan dalih kebutuhan organisasi.

Tidak lama, seorang pria masuk mengambil alih percakapan. Ia mengaku sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu dan mengulang permintaan yang sama: mengirim dana.

Sang kepala desa—yang identitasnya dirahasiakan—tidak terburu-buru menuruti instruksi tersebut. Di tengah maraknya modus penipuan digital, ia memilih langkah paling bijak: memverifikasi langsung ke Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu.

Hasilnya tegas. Kepala Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu, Yoki Adrianus, membantah keras adanya permintaan tersebut.

“Itu tidak benar. Murni penipuan. Kejaksaan tidak pernah meminta uang kepada siapa pun, apalagi menakut-nakuti dengan sebuah kasus,” tegasnya.

Yoki menjelaskan bahwa modus mengatasnamakan kejaksaan kerap muncul, terutama saat terjadi pergantian pejabat. Nama institusi negara digunakan sebagai kedok untuk mencari keuntungan pribadi.

“Hati-hati. Bila ada pihak yang mengatasnamakan Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu, segera lakukan cross-check. Kepercayaan masyarakat harus dijaga. Tidak boleh ada tindakan yang mencederai marwah kejaksaan,” ujarnya.

Belakangan, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Taliabu juga menjadi sasaran telepon serupa—mengaku dari kejaksaan, meminta bantuan kegiatan, lalu mendorong penerima untuk mentransfer uang.

Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum—modal sosial yang sangat penting.

Di Taliabu, kewaspadaan masyarakat menjadi benteng pertama. Langkah cepat kepala desa yang melakukan verifikasi kemungkinan telah mencegah korban-korban berikutnya.

Pada akhirnya, sebagaimana pesan Kajari Yoki Adrianus, kehati-hatian adalah kunci untuk menutup ruang bagi siapa pun yang mencoba berlindung di balik nama penegak hukum.

Jeck

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest