Sorong, Investigasi.news – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 1802/Sorong kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satu wujud nyatanya adalah pembukaan dan pematangan lahan pertanian seluas 50 hektare di Kampung Yeflio, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (8/5/2025).
Prajurit TNI, dipimpin Pasiter Kodim 1802/Sorong Kapten Inf Suyatno, turun langsung ke lapangan bersama masyarakat, bahu-membahu menanam bibit padi di atas lahan produktif baru. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dalam memperkuat kemandirian pangan di daerah-daerah yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Ini adalah wujud nyata komitmen kami sebagai prajurit TNI AD untuk hadir dan bekerja bersama rakyat. Program TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi dan kesejahteraan warga, terutama di sektor pertanian,” ungkap Kapten Suyatno.
Dengan semangat gotong royong yang menjadi nafas TMMD, sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat kembali diperkuat. Pembukaan lahan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga membuka peluang baru bagi petani lokal dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
“Pembangunan itu bukan sekadar infrastruktur, tapi juga menyentuh perut rakyat. Ketahanan pangan adalah pondasi kedaulatan. Dan hari ini, kita bangun itu bersama,” tambahnya.
Program ini pun tidak berhenti pada penanaman saja. Ke depan, Kodim 1802/Sorong bersama instansi terkait akan terus mendampingi petani dalam pengelolaan lahan, penyuluhan pertanian, hingga pemanfaatan teknologi pertanian sederhana agar hasil panen lebih optimal.
Partisipasi aktif masyarakat Kampung Yeflio menunjukkan antusiasme dan rasa memiliki terhadap program ini. Warga merasa terbantu dan sekaligus bangga bisa menjadi bagian dari gerakan besar yang menyentuh kebutuhan paling mendasar: pangan.
Melalui TMMD Ke-124, nilai-nilai kemanunggalan TNI dan rakyat bukan hanya menjadi slogan, tetapi diwujudkan secara konkret demi membangun desa dari pinggiran dan memperkuat Indonesia dari akar rumput.
***