Rutan Batam Berikan Remisi Khusus Hari Raya Waisak 2569 BE / Tahun 2025 dan Perkuat Kerja Sama dengan Magabudhi Kota Batam

Baca Juga

Batam, Investigasi.news – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam menyelenggarakan acara istimewa dalam rangka Hari Raya Waisak 2569 BE / Tahun 2025, Senin (12/05/2025). Acara ini tidak hanya menjadi momen pemberian remisi khusus kepada warga binaan, tetapi juga menandai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Rutan Batam dan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) Cabang Kota Batam.

Bertempat di Aula Rutan Batam, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Rutan Batam, Fajar Teguh Wibowo, jajaran pejabat struktural, perwakilan Magabudhi Kota Batam, dan warga binaan penerima remisi.

Sinergi Pembinaan Kepribadian Warga Binaan
Kegiatan dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Rutan Batam dan Magabudhi. Kerja sama ini bertujuan memperkuat pembinaan kepribadian bagi warga binaan beragama Buddha, dengan harapan mereka dapat menjalani masa tahanan sebagai proses introspeksi dan pembaruan diri.

“Kami berharap kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam pembinaan warga binaan, terutama dalam menanamkan nilai-nilai spiritualitas dan moral yang lebih baik,” ujar Kepala Rutan Batam, Fajar Teguh Wibowo, dalam sambutannya.

Remisi Khusus untuk Enam Warga Binaan
Pada kesempatan tersebut, Rutan Batam memberikan remisi khusus kepada enam warga binaan yang beragama Buddha. Rinciannya, lima orang mendapatkan pengurangan masa pidana selama 15 hari, sementara satu orang menerima remisi selama satu bulan. Penyerahan Surat Keputusan Remisi langsung disampaikan oleh Kepala Rutan kepada warga binaan yang memenuhi syarat.

Dalam sambutannya, Fajar Teguh Wibowo membacakan pesan dari Menteri Hukum dan HAM, yang menekankan pentingnya Hari Raya Waisak sebagai momen refleksi dan pembaruan diri. “Pemberian remisi ini adalah wujud penghormatan terhadap hak-hak warga binaan yang telah menunjukkan perilaku baik serta upaya perbaikan diri. Ini juga merupakan bagian dari strategi mengatasi persoalan overcrowding di lembaga pemasyarakatan,” tegasnya.

Makna Waisak bagi Warga Binaan
Momentum Hari Raya Waisak dijadikan sebagai pengingat bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri. “Jadilah individu yang taat hukum, berbudi luhur, dan berguna bagi masyarakat ketika kembali ke tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” pesan Fajar di akhir sambutannya.

Acara berlangsung khidmat, dengan dukungan dari seluruh pihak yang hadir. Penandatanganan kerja sama dengan Magabudhi menjadi langkah konkret dalam mendukung proses pembinaan berbasis spiritualitas di Rutan Batam. Investigasi.news akan terus mengawal perkembangan terkait program pembinaan ini dan dampaknya terhadap warga binaan di Rutan Batam.

Fransisco Chrons

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest

More articles