Malut, Investigasi.news – Ditengah selebrasi Suryati Abdullah yang mengklaim bahwa dirinya banyak membuat terobosan di Kab. Kepulauan Sula, ternyata ada sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes-red) yang meringis pedih karena hak mereka menyangkut jasa pelayanan (medis) belum dibayarkan sampai mencapai 5 bulan.
“Kami terakhir menerima bulan Maret 2024, setelah itu tidak pernah lagi menerima sampai sekarang”, ujar salah satu Nakes yang menjadi pegawai di RSUD Sanana (14/8).
Minta namanya tidak disebutkan Nakes tadi menjelaskan jika yang jasa pelayanan (medis) dibayarkan pada setiap ruangan, dan semua pegawai di RSUD-Sanana mendapatkan itu.
“Kami berupaya untuk tidak mengurangi pelayanan kami meski apa yang menjadi hak kami tidak mereka pikirkan, mereka (Dir. RSUD Sanana, Kadinkes Pemda Sula-red) hanya membuat pencitraan seakan-akan dan seolah-olah, padahal nyatanya nasib kami saja tidak mereka pikirkan”, ungkap Nakes tadi kesal.
Sebagai catatan, 5 bulan uang jasa pelayanan (medis) jika dikalikan dengan jumlah pegawai RSUD-Sanana maka ditaksir ratusan juta rupiah yang harus dibayarkan manajemen RSUD-Sanana kepada pegawainya.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan Dir. RSUD Sanana, Ulia Handayani Ngofangare belum bersedia memberikan tanggapannya, sementara Kadinkes Pemda Sula Suryati Abdullah masih terus dikonfirmasi media ini.