Pasaman Mantapkan Target Produksi Padi 205.627 Ton di Tahun 2025

More articles

Pasaman, Investigasi.News – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman meneguhkan komitmennya dalam mendukung program Swasembada Pangan Nasional dengan menetapkan target produksi padi sebesar 205.627 ton di tahun 2025. Target ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pasaman, Ambi Yoan Arimanto, menyampaikan bahwa target tersebut didukung oleh rencana tanam seluas 42.839 hektare, yang tersebar di sejumlah kecamatan sentra produksi padi.

“Untuk tahun 2025 ini, target tanam padi kita seluas 42.839 hektare dengan proyeksi produksi 205.627 ton. Sementara target kesanggupan yang diusulkan sebanyak 32.671 hektare. Angka ini cukup ambisius, namun kita optimis bisa dicapai dengan kerja sama semua pihak,” ungkap Ambi di Lubuk Sikaping, Senin (15/9/2025).

Ia menjelaskan, tahun sebelumnya luas tanam padi di Pasaman mencapai 32.777 hektare dengan hasil produksi 132.122 ton. Artinya, tahun ini Pemkab Pasaman menargetkan lompatan besar dalam produktivitas.

Adapun daerah sentra produksi padi di Pasaman meliputi Kecamatan Tigo Nagari, Padang Gelugur, Panti, Rao, Rao Selatan, Lubuk Sikaping, serta wilayah lainnya.

“Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun provinsi agar target produksi ini berjalan maksimal. Dengan sinergi yang baik, Pasaman akan semakin berperan dalam menopang ketahanan pangan nasional,” tambah Ambi.

Menurutnya, Pemkab Pasaman telah menyiapkan berbagai langkah strategis, antara lain: inventarisasi lahan yang mengalami alih fungsi, penyediaan benih unggul bersertifikasi, perbaikan saluran irigasi, pengendalian hama terpadu, peningkatan kualitas pascapanen, serta penguatan kelembagaan petani melalui penyuluh lapangan.

“Kami ingin memastikan program ini bukan sekadar angka di atas kertas, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani. Termasuk distribusi pupuk yang tepat sasaran, agar tidak ada petani yang kesulitan saat musim pemupukan,” tegasnya.

Meski demikian, Ambi mengakui masih ada tantangan yang dihadapi, mulai dari ancaman bencana alam seperti banjir dan longsor, hingga serangan hama seperti wereng dan blash. Namun pihaknya memastikan akan terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada petani agar risiko kerugian dapat ditekan.

“Dengan kerja keras bersama, kami optimis Pasaman mampu mencapai target besar ini. Pada akhirnya, bukan hanya angka produksi yang kita kejar, tapi juga kesejahteraan petani dan kemandirian pangan daerah,” tutup Ambi dengan penuh keyakinan.

(RIS)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest