Padang Panjang, investigasi.news-Pemerintah Kota memberikan perhatian serius terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, khususnya terkait sejumlah siswa yang belum tertampung pada jenjang SLTA tahap kedua.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Nasrul menyampaikan, Pemko telah menempuh berbagai langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya dengan menyerahkan hibah lahan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SMA Negeri 2 Padang Panjang.
“Hal ini dilakukan sebagai solusi jangka panjang dalam memperluas kapasitas SLTA di Padang Panjang,” tuturnya kepada Kominfo, Kamis (17/7/2025).
Ditambahkannya untuk menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi anggaran di tingkat provinsi, Pemko juga telah menjalin komunikasi intensif dengan Pemprov dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar guna memastikan pelaksanaan pembangunan satu RKB di SMA Negeri 1 dan dua RKB di SMA Negeri 2 tetap berjalan pada tahun anggaran 2025.
Selain upaya fisik, Pemko juga membuka ruang dialog bersama masyarakat. Wali Kota, Hendri Arnis dan jajaran menerima aspirasi para orang tua siswa pada Selasa (8/7/2025), di Rumah Dinas Wali Kota.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai harapan disampaikan agar anak-anak Padang Panjang tetap dapat mengakses pendidikan di kota sendiri.
Tindak lanjut dari pertemuan itu diwujudkan melalui pengajuan surat resmi kepada Disdik Provinsi. Surat tersebut berisi permohonan penambahan satu rombongan belajar (rombel) di salah satu SMA, atau sebagai alternatif, peningkatan jumlah siswa per rombel dari 36 menjadi 38 orang.
Dukungan lebih lanjut juga dikuatkan melalui audiensi yang dilakukan Wakil Wali Kota, Allex Saputra bersama DPRD dan kepala Disdikbud dengan Gubernur Sumatera Barat pada Kamis (10/7/ 2025), di Iatana Gubernur. Forum ini menjadi sarana menyampaikan kondisi faktual di lapangan dan upaya mencari solusi terbaik bagi siswa yang belum tertampung.
Berdasarkan hasil pemantauan tahap ketiga SPMB, tercatat 40 siswa mendaftar untuk memperebutkan 11 kursi tersisa di SMA Negeri 3. Ini menunjukkan bahwa masih ada 29 siswa asal Padang Panjang yang memiliki peluang untuk bersekolah di kota mereka.
Pemko memastikan akan terus mengawal proses ini melalui koordinasi berkelanjutan dengan Pemprov dan Disdik Sumbar. Komitmen ini menjadi wujud keseriusan dalam memastikan seluruh anak-anak Padang Panjang mendapat tempat dan bersekolah di kota ini.
Selain itu, Pemko juga terus mengupayakan penambahan RKB sebagai bagian dari solusi untuk mengakomodasi siswa yang belum tertampung pada tahun ajaran 2025/2026.
“Untuk mengatasi persoalan ini jangan sampai terulang kembali, Pemko juga tengah mengupayakan untuk penyediaan lahan sebagai lokasi pembangunan SMA 4 Padang Panjang. (andes/kaml)



