Boven Digoel, investigasi.news — Semangat gotong royong dan kemanunggalan TNI–rakyat kembali terpancar di Kampung Waropko, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel. Pada Sabtu (18/10/2025), personel Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1711/BVD berhasil mencapai kemajuan signifikan dengan dimulainya pemasangan rangka rumah pada sasaran kedua, yaitu pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Terlihat di lapangan, anggota Satgas TMMD bersama warga setempat bahu-membahu mendirikan struktur rangka kayu untuk rumah panggung — model hunian khas masyarakat Waropko. Pekerjaan ini menjadi tanda bahwa program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) terus berjalan nyata demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan.
Dalam keterangannya, Sertu Agustus Batlayeri selaku anggota Satgas TMMD menyampaikan bahwa pembangunan RTLH ini merupakan wujud nyata kepedulian dan komitmen TNI AD terhadap kesejahteraan masyarakat kecil.
“Hari ini kami fokus pada pemasangan rangka rumah di sasaran kedua Kampung Waropko. Kami bekerja cepat dan teliti agar rumah ini bisa segera selesai dan ditempati oleh warga penerima manfaat. Semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat menjadi kunci utama percepatan pembangunan ini,” ujar Sertu Agustus Batlayeri.
Pembangunan RTLH di Waropko bukan hanya sekadar menghadirkan hunian yang layak dan sehat, tetapi juga simbol kuatnya sinergi antara TNI dan rakyat dalam memperjuangkan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok perbatasan.
Selain sasaran fisik seperti pembangunan jalan dan rumah layak huni, TMMD ke-126 Kodim 1711/BVD juga menjalankan program non-fisik berupa penyuluhan kesehatan, sosial, serta wawasan kebangsaan bagi masyarakat setempat. Langkah ini memastikan bahwa peningkatan infrastruktur sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia di wilayah perbatasan.
Kehadiran Satgas TMMD di Waropko disambut hangat oleh warga. Mereka mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dan kerja keras prajurit TNI yang tak kenal lelah membangun desa mereka. Program ini diharapkan menjadi pondasi bagi tumbuhnya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di ujung timur Indonesia. ***
