Biak Numfor, Investigasi.News –
Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, kekhawatiran masyarakat Kabupaten Biak Numfor semakin memuncak. Bukan hanya soal politik uang yang kian membayang, tapi juga soal dugaan kuat maraknya praktik perjudian togel yang disebut-sebut masih bebas beroperasi di berbagai titik wilayah Biak—bahkan secara terang-terangan.
Keresahan ini bukan isapan jempol. Masyarakat menilai, jika aparat terus menutup mata, togel tak hanya akan menjadi penyakit sosial, tapi juga sumber logistik politik hitam menjelang PSU.
“Kalau togel dibiarkan terus begini, bukan tidak mungkin dijadikan mesin pendanaan politik uang saat PSU. Ini ancaman serius bagi demokrasi,” ungkap seorang tokoh masyarakat Biak kepada Investigasi.News.
Sumber itu menyebut, praktik perjudian ini berlangsung hampir tanpa hambatan, dan bahkan seperti dilindungi pihak tertentu. Salah satu lokasi yang disebut rawan adalah Pasar Inpres Biak, yang diduga kuat menjadi pusat penjualan kupon togel secara rutin dan terang-terangan.
“Sudah lama beroperasi. Susah diberantas. Isunya ada oknum yang pasang badan. Pernah wartawan tulis soal ini, malah ditelepon, disuruh koordinasi,” ujar seorang pedagang pasar yang meminta namanya dirahasiakan.
Togel Libur Kalau Polda Datang
Lebih mengkhawatirkan lagi, menurut sejumlah warga, aktivitas togel mendadak ‘mati’ tiap kali ada kunjungan pejabat tinggi Polda Papua ke Biak. Fakta ini justru menguatkan dugaan bahwa aparat tahu—tapi memilih diam.
“Kalau Polda datang, togel langsung hilang. Lusa-lusanya main lagi. Artinya, bisa dibersihkan kalau mau. Tapi ya itu tadi, seperti sengaja dibiarkan,” keluh warga lainnya.
Fenomena ini memperlihatkan sebuah pola lama yang terus berulang: pembiaran terstruktur oleh oknum yang seharusnya menjadi garda depan pemberantasan penyakit sosial, tetapi justru terkesan menjadi bagian dari lingkaran bisnis haram.
Kapolda Diminta Turun Langsung
Masyarakat mendesak Kapolda Papua, Brigjen Pol. Petrus Patrige Renwarin, S.H., M.Si., untuk tidak tinggal diam. Apalagi PSU akan menjadi momen krusial bagi masa depan Papua, dan kepercayaan rakyat sedang digadaikan jika aparat tidak hadir sebagai penjaga keadilan.
“Kami mohon Kapolda bertindak. Kalau dibiarkan, nanti rakyat anggap Polri tak netral dan malah jadi pelindung perjudian. Ini bukan isu kecil,” tegas tokoh masyarakat Biak lainnya.
Investigasi.News telah berupaya mengonfirmasi dugaan keterlibatan oknum aparat serta tanggapan resmi dari Polda Papua. Namun hingga berita ini tayang, belum ada klarifikasi yang diberikan. Redaksi tetap membuka ruang hak jawab sebagai bentuk keberimbangan informasi dan menjunjung tinggi etika jurnalistik.
Jhonsa