Situbondo, investigasi.news – Pemerintah Kabupaten Situbondo kembali membuat gebrakan besar dalam tubuh birokrasi daerah. Sebanyak 267 pejabat eselon III dan IV resmi dilantik pada Jumat (21/11/2025) dalam prosesi yang berlangsung di Pendopo Rakyat. Pelantikan ini disebut sebagai salah satu langkah rotasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, memimpin langsung pengambilan sumpah jabatan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa rotasi besar-besaran ini bertujuan untuk mendorong penyegaran internal serta memperkuat kualitas pelayanan publik di seluruh OPD.
Rotasi tersebut mencakup sejumlah jabatan strategis, mulai dari camat, sekretaris kecamatan, lurah, kepala bidang, sekretaris dinas hingga kepala UPT puskesmas. Hampir seluruh sektor pelayanan masyarakat tersentuh dalam proses mutasi kali ini.
Namun, ada hal menarik sekaligus mengejutkan dalam pelantikan tersebut: para pejabat yang hadir tidak mengetahui jabatan baru mereka sebelum acara dimulai. Hal ini membuat suasana pelantikan terasa berbeda dibandingkan prosesi rotasi jabatan sebelumnya.
“Yang dilantik tidak tahu akan ditempatkan di posisi apa,” ujar Bupati Yusuf Rio atau yang akrab disapa Mas Rio, saat memberikan sambutan di hadapan ratusan pejabat yang tampak tegang namun antusias.
Menurut Mas Rio, mekanisme tersebut dilakukan sebagai langkah untuk memastikan bahwa seluruh pejabat menerima penempatan dengan penuh keikhlasan, integritas, dan kesiapan mental. Ia menekankan bahwa birokrasi harus diisi oleh orang-orang yang siap mengabdi di mana pun ditugaskan.
Sebelum pengambilan sumpah, para pejabat diminta menyatakan kesediaan menjabat sesuai dengan agama masing-masing. Mas Rio mengingatkan bahwa sumpah jabatan bukan sekadar seremonial, melainkan ikrar moral yang memiliki konsekuensi besar.
“Sumpah atau janji ini mengandung tanggung jawab memelihara dan menyelamatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta tanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Suasana pelantikan berlangsung khidmat namun terasa penuh tekanan. Para pejabat sudah hadir sejak pagi, mengenakan pakaian dinas lengkap sambil menunggu detik-detik pengumuman posisi baru mereka.
Beberapa pejabat yang hadir mengaku merasakan ketegangan tersendiri karena tidak dapat memprediksi jabatan apa yang akan mereka emban. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam prosesi rotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Situbondo.
Rencana rotasi ini sebenarnya telah disinggung sehari sebelumnya pada acara lepas sambut Kepala Pengadilan Negeri Situbondo. Namun, daftar penempatan pejabat tetap dirahasiakan oleh pihak pemerintah hingga hari pelantikan berlangsung.
Langkah merahasiakan jabatan baru tersebut dinilai sebagai strategi agar proses mutasi berjalan lebih objektif dan terhindar dari intervensi pihak-pihak berkepentingan. Pemerintah menilai metode ini dapat meminimalkan tekanan eksternal.
Meski demikian, sejumlah analis lokal memberikan pandangan berbeda. Mereka menilai rotasi besar-besaran ini dapat menjadi sinyal konsolidasi kekuasaan Bupati dalam menghadapi berbagai agenda strategis daerah ke depan.
Beberapa pihak juga menilai bahwa langkah ini bisa menjadi cara memastikan bahwa seluruh pejabat yang ditempatkan merupakan individu-individu dengan loyalitas tinggi terhadap visi dan arah kebijakan Bupati.
Namun, para pejabat yang dilantik diharapkan tidak hanya menunjukkan loyalitas, tetapi juga profesionalitas. Penempatan baru ini membawa tanggung jawab besar, terutama dalam mempercepat pelayanan publik dan pembangunan daerah.
Seluruh pejabat yang dilantik tampak mendengarkan pesan Bupati dengan penuh perhatian. Mereka menyadari bahwa rotasi jabatan merupakan momentum penting dalam perjalanan karier mereka di pemerintahan daerah.
Setelah sumpah selesai diucapkan, satu per satu pejabat menerima surat keputusan penempatan. Suasana haru, senang, dan tegang bercampur menjadi satu ketika mereka mengetahui posisi baru masing-masing.
Pemerintah Kabupaten Situbondo berharap rotasi ini mampu menciptakan ritme kerja yang lebih efektif di setiap kecamatan, dinas, dan unit pelayanan. Pembaruan struktur birokrasi dinilai sebagai bagian dari sistem percepatan reformasi birokrasi di tingkat daerah.
Meski terdapat pro dan kontra, langkah berani yang diambil Bupati Situbondo ini dinilai sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan birokrasi yang dinamis dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Mulai hari ini, jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” pesan Mas Rio menutup acara. Dengan rotasi besar ini, Pemerintah Kabupaten Situbondo berharap lahirnya pelayanan publik yang lebih cepat, tepat, dan berpihak pada masyarakat.
(Agus)


