Sat Set Itu Nyata, Kalau Bersama JNE

More articles

Oleh: Suci Martia

Di balik layar derasnya arus logistik nasional, ada kisah kecil dari jantung kota Padang yang menggambarkan semangat pengabdian tanpa lelah. Bukan dari gedung-gedung megah atau kantor pusat perusahaan besar, melainkan dari jalan tanah yang berlobang, kadang becek di musim hujan, di kawasan Parak Jambu Tunggul Hitam, di sanalah kisah ini dimulai.

Butet Hasibuan, seorang wartawan yang bermukim di kawasan itu, punya kebiasaan belanja online nyaris setiap minggu. Mulai dari bedak, baju, sampai peralatan dapur terbaru yang viral, semua masuk dalam keranjang belanjanya. “Kalau lagi penat mikirin tulisan, saya lari ke e-commerce. Biar otak tenang, hati senang,” katanya sambil terkekeh.

Namun, ada satu bagian yang paling ia tunggu dari kegiatan belanja itu: momen menerima paket. Bukan hanya soal barangnya, tapi karena pengantar paketnya selalu membawa cerita dan semangat—kurir JNE bernama Ridho.

Sejak Butet hobi belanja online tiga tahun lalu, Ridho juga sudah jadi bagian dari keluarga besar JNE. Setiap hari ia mengitari Kota Padang, dari pusat kota yang padat sampai ke gang-gang seperti Parak Jambu Tunggul Hitam. Di musim hujan, jalan tanah di tempat Butet tinggal bisa berubah seperti kubangan. Tapi Ridho tetap datang, kadang dengan sepatu basah dan motor yang belepotan lumpur.

“Kalau ke rumah Uni Butet, motor saya kadang mesti saya tuntun. Takut jatuh, jalannya licin betul,” ujar Ridho sambil tertawa. Tapi meski jalannya becek, semangatnya tak pernah surut. Ada semacam rasa tanggung jawab yang membuatnya selalu ingin paket sampai ke tangan penerima secepatnya, dengan kondisi baik, dan tentunya—dengan senyuman.

Menurut Ridho, semangat itu datang bukan hanya dari dirinya. JNE, tempat ia bekerja, memang menanamkan budaya kerja yang penuh integritas. “Kami itu dididik untuk selalu cepat, tapi juga ramah dan tanggap. Ibarat kata, bukan sekadar antar paket, tapi antar kebahagiaan,” katanya.

JNE kini mengusung semangat baru: Melesat SAT SET: Inspirasi Tanpa Batas. Kalimat ini bukan sekadar slogan bagi Ridho, tapi prinsip kerja sehari-hari yang diwujudkan lewat tindakan nyata.

Hubungan antara Butet dan Ridho bukan hubungan profesional biasa. Setiap paket yang datang selalu diiringi obrolan ringan, dari soal berita terkini sampai gosip politik lokal. Butet, yang biasanya menjadi pihak yang mewawancarai, justru kali ini lebih sering mendengar.

“Uni Butet itu suka tanya macam-macam. Pernah nanya berapa paket yang saya antar dalam sehari, sampai pernah juga nanya, saya pernah jatuh waktu bawa paket apa nggak,” kata Ridho sambil nyengir. “Saya jawab, pernah. Tapi Alhamdulillah paketnya selamat. Yang lecet cuma lutut.”

Obrolan mereka kadang berlanjut panjang. Butet merasa, dalam sosok Ridho, ada potongan realitas yang jarang disorot media. Ia adalah simbol dari pekerja garis depan yang menjaga roda logistik tetap berjalan.
“Kita sering lupa bahwa ada orang seperti Ridho yang jadi perpanjangan tangan kita dengan dunia luar. Tanpa mereka, belanja online tak akan ada artinya,” ujar Butet.

Slogan Melesat SAT SET bukan hanya soal kecepatan. SAT SET adalah tentang kecekatan yang dibalut kehangatan. Dalam setiap pengantaran, Ridho selalu memastikan ada kontak mata dan sapaan. “Kalau bisa senyum, kenapa harus datar wajah?” katanya.

Ia juga mengingat siapa yang suka titip paket ke tetangga, siapa yang harus dikontak dulu sebelum datang, siapa yang punya anjing galak di depan rumah. Semua itu ia ingat tanpa mencatat.

“Pelayanan itu bukan robotik, tapi personal. Apalagi di Padang ini, orangnya senang diajak bercakap. Kalau kita cuma datang dan kasih paket saja, rasanya hambar,” ujar Ridho dengan logat Minang yang khas.
Butet sering menulis soal pejabat-pejabat penting di Sumbar. Tapi kini ia merasa kisah Ridho adalah salah satu yang paling menyentuh.

Rutinitas Ridho bukan tanpa tantangan. Motor tua yang kadang mogok, panas terik siang hari, atau hujan deras yang mengguyur tiba-tiba. Tapi ia tetap bersyukur.

“Saya ini dulu sempat kerja serabutan. Dari tukang parkir sampai jualan gorengan. Alhamdulillah dapat rezeki di JNE. Di sini, saya merasa dihargai,” katanya.
Ia pun berharap nanti dari kerja kerasnya bisa diberi penghargaan oleh kantor cabang JNE Padang karena konsistensi dan keramahannya. Tapi buat Ridho, penghargaan terbesar adalah melihat senyum penerima paket.

“Senyum Uni Butet waktu nerima paket itu, Masya Allah. Seperti anak kecil dikasih mainan,” ucapnya sambil terkekeh.
Butet membenarkan itu. “Pernah saya tunggu satu paket baju penting dari Jakarta, baju itu akan saya gunakan untuk acara pesta di kampung. Ridho datang jam tujuh pagi bawa paket, katanya dia sengaja antar duluan karena tahu saya butuh. Di situ saya merasa, ini bukan sekadar kurir. Ini teman perjuangan.”

Budaya pelayanan yang dibawa Ridho tak datang tiba-tiba. Di JNE, setiap kurir dibekali pelatihan tentang etika, pelayanan prima, bahkan komunikasi.

“Dari awal saya kerja, sudah diajarkan: pelanggan itu mitra, bukan target. Kalau kita bisa buat mereka nyaman, itu lebih dari sekadar pengantaran,” jelas Ridho.
Kepala cabang JNE Padang sering mengingatkan, budaya kerja itu adalah bagian dari misi besar perusahaan untuk menjadi jembatan kebaikan. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai pengantar paket, tapi sebagai mitra masyarakat yang terpercaya,” ujarnya Ridho saat diwawancarai.

Selain pelayanan kurir yang cepat dan ramah, JNE juga menyediakan berbagai layanan tambahan yang memudahkan pelanggan. Mulai dari layanan jemput paket ke rumah, tracking online real-time, hingga layanan prioritas dan YES (Yakin Esok Sampai) untuk kiriman kilat. JNE juga memiliki kantor cabang dan agen di berbagai titik strategis Kota Padang, sehingga masyarakat bisa dengan mudah mengakses layanan kapan saja dibutuhkan.

Semangat itulah yang kini dirasakan Butet. Ia tak hanya merasa menjadi pelanggan, tapi bagian dari ekosistem yang saling mendukung. Tak heran jika nama JNE di Padang selalu lekat dengan citra ramah, cepat, dan tanggap.

Kini, hampir tiap minggu Ridho datang ke rumah Butet. Kadang antar baju, kadang teflon, kadang barang kecil yang dibeli impulsif. Tapi setiap pertemuan adalah momen yang tak pernah membosankan.
Butet pun akhirnya menulis tentang Ridho. Bukan sebagai sosok kecil di balik pekerjaan besar, tapi sebagai manusia penuh semangat yang mewakili semangat Melesat SAT SET dari JNE.

“Ini bukan soal belanja online, tapi tentang bagaimana satu paket bisa jadi jembatan silaturahmi, inspirasi, bahkan persahabatan,” tulisnya dalam naskah yang dimuat di media lokal.

Kini, kisah Butet dan Ridho menjadi pengingat bahwa inspirasi bisa hadir dari jalan tanah yang berlobang, dari senyum yang sederhana, dan dari semangat tanpa batas yang lahir dari kerja tulus. Dan di balik semua itu, berdirilah JNE dengan komitmen yang terus melaju, setia mengantar kebahagiaan ke pelosok negeri. Jadi, kalau mau kirim paket penuh cinta dan cerita—pilih JNE, karena bersama JNE, kiriman lebih berarti!

#JNE #ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025 #JNEInspirasiTanpaBatas

- Advertisement -spot_img

Latest