Pertanian Jadi Penopang Utama Strategi Pemkab Pasaman Kendalikan Inflasi

More articles

Pasaman, investigasi.news– Pemerintah Kabupaten Pasaman menegaskan peran strategis sektor pertanian sebagai kunci utama dalam upaya menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan. Hal ini mengemuka dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Balerong Pusako Anak Nagari, Lubuk Sikaping, Rabu (25/9/2025).

Pertemuan yang dipimpin langsung Bupati Pasaman Welly Suhery bersama Wakil Bupati Parulian ini merumuskan sejumlah langkah konkrit untuk memperkuat kontribusi sektor pertanian. Pasalnya, sektor ini menyumbang 47,61% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah serta menyerap 57% angkatan kerja.

Strategi yang ditekankan pemerintah mencakup program “bajak gratis” untuk membantu petani miskin, penerapan kalender tanam padi agar ketersediaan beras tetap terjaga sepanjang tahun, serta revitalisasi unit penggilingan padi kecil guna memperkuat rantai pasok. Selain itu, Pemkab juga menggencarkan program “BeLi BAREHKU” (Bela dan Beli Beras Equator Pasaman) untuk mendukung beras lokal, sekaligus memanfaatkan hasil pertanian dalam program makan bergizi gratis.

Bupati Welly menegaskan bahwa pengembangan sentra produksi baru untuk komoditas pemicu inflasi seperti cabai dan bawang di wilayah Lubuk Sikaping, Panti, dan Padang Gelugur menjadi salah satu fokus utama. Upaya ini diperkuat melalui kemitraan dengan Bulog untuk kelancaran distribusi dan pemanfaatan hasil pertanian lokal dalam mendukung hilirisasi pangan.

“Pemanfaatan dan optimalisasi pertanian lokal adalah kunci bagi ketersediaan pasokan yang berkelanjutan, sekaligus untuk melindungi masyarakat dari gejolak harga pangan,” ujar Bupati.

Dengan fokus pada penguatan sektor pertanian, Pemkab Pasaman berharap strategi ini tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan menuju Pasaman Bangkit. (Rismainaldi)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest