Sawahlunto, investigasi.news – Penampilan Seni Budaya Paguyuban Batak Dos Ni Roha hangatkan Festival Tansi di kelurahan Tanah lapang Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto, Selasa (26/8/2025) malam.
Diawali pembukaan gondang Batak yang melantunkan musik dengan lantunan seruling dan tarian tor – tor murid SD Santa Lucia yang menghibur warga yang memadai halaman Museum Lubang Mbah Soero serta tembang lawas Tapanuli yang akrab didengar masyarakat yang ikut bernyanyi.
Sebelumnya, saat pembukaan, Senin (25/8/2025) Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra didampingi Ketua DPRD Kota Sawahlunto Susi Haryati juga menjadi apresiasi terhadap Paguyuban Batak yang ikut menyambut rombongan dengan tor – tor di gerbang masuk kawasan Kelurahan Tanah lapang tepatnya di stand Paguyuban Batak Dos Ni Roha.
Walikota dan Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Anggota DPRD Kota Sawahlunto Nurilman, Revanda Utami Vininta, Siadi, Benny Ricardo Erizal, Ronny Eka Putra, Elfia Rita Dewi, Donny Asta, Idrayeni beserta Camat, Lurah dan ketua panitia Dody Irawan manortor bersama Paguyuban Batak Dos Ni Roha.
Ketua Paguyuban Batak Dos Ni Roha Kota Sawahlunto S Hutagaol menyatakan warga Batak di kota ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Kota Sawahlunto yang kerap diberikan rang bersama dengan etnis lainnya dengan berdampingan.
Dengan terus berkiprahnya Seni dan budaya Jawa, Batak, Minang, Sunda dan suku yang beranekaragam ini menjadi kekuatan serta bukti kita selalu melestarikan seni budaya leluhur yang pernah ada dikota ini, kata Ketua Panitia Festival Tansi Dedi Irawan.
Anggota DPRD Kota Sawahlunto Nurilman sangat apresiasi dengan kebersamaan warga dalam menyukseskan Festival Tansi gambaran semangat semua elemen dan Paguyuban serta Sangga seni serta karang taruna menyatu menyukseskannya.
Semangat partisipasi warga Batak ini didorong bantuan penasehat Paguyuban Batak Dos Ni Roha Jualin Simanjuntak Maju Bersama musik tradisional Batak bisa menghangatkan Festival Tansi yang menjadi wadah pagelaran seni budaya bersama.
Tak hanya penampilan Paguyuban Batak ini yang menghangatkan kegiatan itu, lebih dari membaurnya warga dengan hiburan gondang serta bernyanyi dan tor – tor bersama membuat Malam itu penuh keakraban masyarakat kota tua warisan dunia Unesco itu. (Tumpak)



