Galian Batu di Tanjung Uncang, Batam: Merusak Lingkungan, Mengancam Warga, dan Diduga Dilindungi Pejabat

More articles

Batam, investigasi.news – Aktivitas galian batu di Tanjung Uncang, Kota Batam, semakin menjadi mimpi buruk bagi warga sekitar. Tak hanya merusak lingkungan, tambang ilegal ini juga membahayakan keselamatan warga. Ironisnya, pemerintah seakan menutup mata terhadap kerusakan yang semakin parah.

Warga setempat mengeluhkan polusi udara dari debu galian yang mengganggu pernapasan, serta rusaknya jalan dan bangunan akibat aktivitas berat di lokasi tersebut. Ancaman tanah longsor pun menghantui, mengingat kondisi lahan yang terus dikikis tanpa kontrol.

Meskipun protes telah diajukan berulang kali, warga menilai pemerintah tidak serius menangani masalah ini. Mereka bahkan mencurigai adanya kongkalikong antara pengusaha tambang dan pejabat terkait.

“Kami sudah berulang kali melapor, tapi tidak ada tindakan nyata! Kami menduga pemerintah ‘main mata’ dengan pemilik galian batu, AH,” tegas CM, warga Tanjung Uncang.

Baca Juga :  Tiga Pelajar SMA di Batam Ditangkap atas Kasus Jambret, Ini Kronologinya!

Ketika tim media berusaha mengonfirmasi AH, anak buahnya menyatakan bahwa AH tidak bersedia memberikan keterangan. Sikap ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada kekuatan besar yang melindungi aktivitas ilegal ini.

Lebih mengejutkan lagi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie, diduga ikut bermain dalam praktik ilegal ini. Masyarakat geram karena tambang serupa di lokasi lain tetap beroperasi meskipun dampak lingkungannya sudah jelas.

Sementara itu, Polda Kepri hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait penghentian proyek pembangunan MTQ yang berdekatan dengan lokasi tambang. Warga khawatir, jika pembangunan dilanjutkan tanpa tindakan tegas terhadap galian batu, bencana lingkungan yang lebih besar hanya tinggal menunggu waktu.

Baca Juga :  Polisi di Batam Bongkar Penyelundupan Rokok Rp1,5 M ke Singapura

Warga Tanjung Uncang mendesak Pemerintah Kota Batam dan aparat penegak hukum untuk segera bertindak. Mereka menuntut penghentian total aktivitas galian batu yang merusak lingkungan serta meminta transparansi dari pejabat terkait.

“Jika pemerintah terus berdiam diri, maka jelas ada sesuatu yang disembunyikan. Kami butuh tindakan, bukan sekadar janji!” ujar Cik Mat dengan geram.

Apakah pemerintah akan bertindak atau justru semakin menunjukkan keberpihakannya kepada para pengusaha tambang nakal? Warga Tanjung Uncang akan terus bersuara sampai keadilan ditegakkan!

(Fransisco Chrons)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest