Cilacap, Investigasi.news – SMP Negeri 2 Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada siswa dengan mewajibkan iuran sebesar Rp 1.000.000 per tahun. Dugaan ini mencuat setelah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya melaporkan hal tersebut kepada awak media, Rabu (5/3/2025).
Untuk memastikan kebenaran laporan ini, awak media berupaya menemui Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gandrungmangu, Sigit Kindarto, serta Bendahara Sumbangan Orang Tua (SOT), Jasiyah, pada Kamis (6/3/2025). Namun, keduanya tidak dapat ditemui.
Tak menyerah, awak media mencoba mengonfirmasi dugaan pungli ini melalui pesan singkat WhatsApp. Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, baik kepala sekolah maupun bendahara SOT memilih bungkam dan tidak memberikan jawaban. Sikap diam ini justru menimbulkan tanda tanya besar: Ada apa? Mengapa mereka enggan memberikan klarifikasi?
Menanggapi hal ini, TO, mantan aktivis penggerak anti-korupsi, menilai bahwa SMP Negeri 2 Gandrungmangu seperti sekolah swasta karena adanya dugaan pungutan yang seharusnya tidak terjadi di sekolah negeri.
“Ini menunjukkan lemahnya pengawasan Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap. Tidak cukup hanya mengeluarkan surat edaran atau imbauan larangan pungli. Dinas harus turun langsung ke lapangan untuk memastikan aturan ditegakkan. Jika dibiarkan, praktik seperti ini akan terus berlangsung dan membebani wali murid,” tegasnya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap terkait dugaan pungli ini. Jika benar terjadi, kasus ini perlu ditindaklanjuti agar tidak menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan di Cilacap.
TIM
