Pesta Rakyat Karangjuwet ke-5 Meledak! Budaya, Musik, dan Dentuman Sound System Gegarkan Malang

More articles

Malang, Investigasi.news – Warga Dusun Karangjuwet, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, kembali menorehkan sejarah dalam gelaran Pesta Rakyat Karangjuwet ke-5, yang digelar selama dua hari berturut-turut, 22–23 Juli 2025. Ribuan orang tumpah ruah di jalan desa, menyaksikan parade budaya, aksi seni kreatif, dan “perang sound system” yang menggelegar.

Acara dibuka meriah dengan atraksi Drumband Wikan Lokananta Poltekad yang membawakan lagu “Halo-Halo Bandung”, disambut riuh tepuk tangan penonton yang memadati Rest Area Donowarih sejak sore.

Kehadiran Bupati Malang Jadi Pemantik Semangat

Puncak acara di malam kedua dihadiri langsung oleh Bupati Malang, H.M. Sanusi, M.M., yang memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme masyarakat.
“Karnaval ini bukan hanya pesta, tapi juga bentuk syukur dan kebanggaan warga. Musik, budaya, dan semangat kebersamaan seperti ini harus terus dirawat,” ujar Bupati dari panggung kehormatan.

Sanusi menekankan pentingnya pesta rakyat sebagai motor penggerak ekonomi lokal, lewat promosi UMKM, kuliner, hingga produk kreatif desa.

Namun, ia juga mengingatkan agar penggunaan sound system dikendalikan dengan bijak.“Kegembiraan jangan sampai jadi gangguan. Mari kita jaga kenyamanan bersama agar izin acara seperti ini bisa terus diberikan di masa depan,” pesannya.

Ketua Panitia, Ari Widihartono, tak kuasa menyembunyikan rasa bangga atas kehadiran Bupati di acara tingkat dusun.
“Ini luar biasa. Bupati hadir langsung di tengah masyarakat kecil seperti kami. Ini jadi suntikan semangat untuk kami agar lebih kreatif lagi,” katanya.

Kepala Desa Donowarih juga berharap kegiatan ini terus menjadi tradisi yang mempersatukan masyarakat.
“Ini bukan cuma hiburan. Ini ritual sosial yang membentuk kekompakan warga,” ujarnya.

Acara tahun ini menampilkan parade budaya, koreografi kreatif bertema nostalgia musik 70-an, hingga Drama Karnaval tentang perjuangan petani Karangjuwet tempo dulu. Kostum tradisional, properti pertanian seperti cangkul dan gerobak, menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong dan kerja keras.

Tak kalah menarik, penampilan Tari Sakera Madura turut menghentak panggung, menghadirkan semangat perjuangan lewat perpaduan gerak silat dan musik tradisional.

Acara pamungkas diwarnai pertarungan sound system kelas berat yang disebut-sebut sebagai “perang dentuman”. Dimulai sejak 22 Juli dengan sesi cek sound, deretan sistem audio raksasa menggetarkan malam Karangjuwet:

  • Blizzard Sound System
  • H Pro Audio
  • Ngokos Music Project
  • Glorious Audio
  • SAS Audio (Sidoarjo–Malang)
  • JR Production (Blitar & Malang)
  • AJT Audio System
  • EMEQ Audio
  • Amor Nada Audio

Paling menyita perhatian adalah penampilan Riswanda Mahardika, operator yang sebelumnya gagal tampil di Karnaval Giripurno. Kali ini, Karangjuwet memberinya panggung pembuktian. Ia tampil pertama dan sukses memanaskan jalur karnaval dengan gebrakan suara ekstrem yang viral di media sosial.

Pesta Rakyat Karangjuwet bukan sekadar karnaval. Ia menjelma menjadi ruang kolektif warga untuk mengekspresikan budaya, memperkuat identitas lokal, dan menggerakkan ekonomi desa.

Dengan gotong royong, disiplin, dan dukungan semua pihak, Karangjuwet menegaskan diri sebagai ikon pesta rakyat yang tak sekadar ditunggu, tapi layak ditiru.

Guh

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest