Padang Panjang, Investigasi.news โ Operasi Lilin berikan rasa aman dan nyaman pada Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Melalui operasi ini polisi diminta meningkatkan sinergi dengan pemangku kepentingan lainnya.
Demikian amanat Kapolri yang dibacakan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano saat menjadi pimpinan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Tahun 2021, Kamis (23/12). Apel imi juga ikuti Kapolres, AKBP Novianto Taryono, SH, SIK, MH, Asisten Setdakab Tanah Datar, dan kepala OPD terkait.
Dikatakan, perayaan Nataru sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul dan bersuka cita, serta merayakan pergantian tahun di berbagai lokasi.
Wako Fadly mengatakan, hal ini meningkatkan mobilitas dan aktivitas masyarakat sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dann kelancaran lalu lintas) dan penularan Covid-19.
“Pada pelaksanaan Nataru tahun ini, kita perlu lebih berhati-hati. Khususnya dalam mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 jenis B.1.529 (Omicron) yang menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara,” sebutnya.
Oleh karena itu, Polri dengan dukungan TNI, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya, menyelenggarakan Operasi Lilin 2021 yang dilaksanakan selama 10 hari mulai Kamis hingga 2 Januari 2022.
Sesuai dengan amanat kapolri tersebut, Fadly mengatakan, dalam pelaksanaan operasi ini melibatkan 177.212 personil pengamanan gabungan yang terdiri dari TNI/ Polri, Satpol PP Damkar, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka dan Instansi lainnya di Indonesia.
“Pelaksanaan pengamanan Nataru ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah melalui Inmendagri No.66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,” jelasnya.
Pada Operasi Lilin ini, akan dilakukan pengaman dan penjagaan di gereja, penutupan alun-alun dan meniadakan segala bentuk kegiatan masyarakat pada saat malam pergantian tahun. Selain itu melakukan pengamanan dan pengendalian secara ketat terhadap pelaksanaan ibadah Natal dan tahun baru pada titik titik objek vital yang telah ditentukan, serta melalukan manajemen rekayasa lalu lintas dengan penggelaran Pompasposyan.
Lebih lanjut Fadly menyampaikan, berdasarkan maping kerawanan yang telah dilakukan, terdapat beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi. Di antaranya ancaman kelompok intoleran, radikalisme terorisme, dan aksi kriminalitas.
Fadly meminta kepada seluruh personil gabungan untuk tetap menjaga sinergisitas dalam menghadapi segala ancaman ataupun gangguan dalam perayaan Nataru di Kota Padang Panjang.
“Kita akan antisipasi secara bersama bagaimana pengamanan, penyebaran covid-19 ini bisa kita tekan. Dan vaksinasi tetap menjadi prioritas utama kita,” ucapnya.
Dalam apel tersebut juga dilakukan pemasangan pita kepada perwakilan dari personil gabungan TNI/Polri, Pemerintah Daerah. (Km)