Iklan bank Jatim

Armensis Berpulang, JMG Kehilangan Sosok Wartawan Jujur

More articles

SOLSEL, INVESTIGASI

Innalilahi Wainnailaihi Rojiun, Wartawan Jejak Media Group (JMG) untuk wilayah Solok Selatan Armensis (67), telah berpulang ke rahmatullah pada Senin,(12/7) pukul 01.00 Wib, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Diagnosa dokter, almarhum menderita asam lambung.

“Beliau pada Minggu siang (11/07) sekira pukul 12.30 Wib minta diantar ke rumah sakit, karena asam lambung naik, ujar Jep wartawan harianhaluan.com sahabat dekat almarhum.

“Antaan akak ka IGD rumah sakik ciek, asam lambuang akak naiak,”ujar Jefly menirukan ucapan Armensis

Jefly mengatakan, beberapa saat usai menghubungi, ternyata beliau sudah di rumah sakit di Instalasi Gawat Darurat (IGD) diantar keponakan beliau. Dan tidak lama kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak minum teh di kantin rumah sakit.

Usai itu, kami pulang dan langsung menuju rumah. Dalam perjalanan ada ungkapan beliau yang masih terngiang dan itu tidak pernah beliau ungkapkan sebelumnya.

“Di cuaca ko (kawasan di Muaro Labuah) alah saraso di kota awak ndak Yep,”sebut Jefly, menirukan.

Baca Juga :  Targetkan 0% Kemiskinan Ekstrem di Solsel, Wabup Yulian Efi Minta TKPK Lebih Aktif

Menurut Jep, kami langsung pulang ke rumah dan setelah beliau turun saya langsung pergi pulang.

“Istirahat lah akak dulu, semoga cepat sembuh, kata Jep sambil berlalu.

Didalam grup WhatsApp Warga Pers dan Humas Solok Selatan, mengalir ungkapan doa untuk Armensis agar cepat sembuh dan bisa kembali beraktivitas. Rekan-rekan jurnalis Solok Selatan memberi dukungan kepada Armensis.

“Semoga kembali pulih dan dapat stabil seperti sediakala pak men,”kata Zaki, wartawan Indonesia Raya di grup WhatsApp itu.

Menurut Afriadi wartawan POSMETRO Padang, pada Senin (12/7) pukul 01.10 Wib, istri almarhum (Uni Lina-red) menghubungi handphonenya, sebanyak dua kali. Tapi tak sempat terangkat karena sudah tertidur.

Paginya sekira pukul 06.31 Wib, istri almarhum kembali menghubungi dan memberi kabar bahwa almarhum sudah berpulang ke Rahmatullah.

“Paginya saya baru tahu dari istri almarhum bahwa Armensis telah berpulang, dan langsung menghubungi teman teman,” katanya.

Baca Juga :  Resmikan Masjid Nurul Hikmah, Khairunas Pesankan Tingkatkan Ibadah

Sebelum nya di grup WhatsApp Warga Pers dan Humas sekitar pukul 03.51 sudah ada pemberitahuan dari Sudirman Dt Pagaruyung bahwa Armensis telah berpulang.

“Jam 01.17 Wib saya dapat informasi dari anak yang bertugas di rumah sakit bahwa Armensis meninggal dunia, namun karena saat itu baru terbangun dan tidak ngeh, belum di respon. Baru sekitar pukul 03.50 saat terbangun saya pastikan dan baru menginformasikan grup WhatsApp,”sebutnya.

Mendapatkan kabar bahwa Armensis sudah berpulang, rekan-rekan wartawan yang bertugas di Solok Selatan, paginya langsung melayat ke rumah duka. Banyak dari para insan pers tidak percaya dengan kepergian almarhum.

“Saya awalnya tidak percaya informasi dari grup WhatsApp, tapi setelah ditelpon teman teman wartawan baru percaya, tak terasa air mata ini tidak terbendung, saya langsung pergi ke rumah duka ,”jelas Syahril wartawan Padang Expo.

Baca Juga :  Fokus pada Pendidikan, Pemkab Solok Selatan Tuai Apresiasi

Hal tidak percaya bahwa Armensis telah berpulang itu terjadi kepada semua rekan-rekan wartawan. Mereka seakan tidak percaya. Termasuk Syamsir Burhan Pemimpin Umum Jejak Media Group.

“Kami sangat terkejut saat mendapat informasi dari Helfi Yulinda salah seorang wartawati di Solsel. Berita duka ini membuat kami merasa kehilangan sekali. Sebab almarhum termasuk wartawan yang tak banyak bicara dan sangat jujur sekali. Kami di JMG mendoakan agar almarhum Husnul khatimah dan kami berharap keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi musibah ini…Aamiin YRA”, ujar Syamsir

Paginya perwakilan kru JMG berjumlah enam orang dari Padang berencana untuk kerumah duka di Muaro Labuah Solok Selatan. Ditengah perjalanan, tepatnya di Pendakian Panorama kendaraan yang ditumpangi kru JMG mendapatkan masalah.

Mobil yang ditumpangi kru JMG tiba-tiba saja mati dan tak bisa hidup lagi. Setelah dicek ternyata mesin mobil mengalami kekeringan air dan retak. Akhirnya mobil harus diderek ke bengkel. Kendati demikian perwakilan Kru tetap berangkat satu orang untuk kerumah duka. (*)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest