Padang Panjang, Investigasi.news — Capaian Imunisasi Dasar Lengkap pada tahun 2020 dan 2021 menurun akibat pandemi Covid-19. Untuk meningkatkan capaian imunisasi pada anak, Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA mengajak seluruh elemen masyarakat berperan aktif untuk mengedukasi dan mendorong para ibu yang memiliki balita untuk segera mendapatkan imunisasi. Hal tersebut disampaikan Fadly Amran saat membuka kegiatan sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), di Audiotorium Mifan Waterpark, Selasa (10/5).
Dikatakannya, dalam program ini terdapat dua kegiatan. Yakni imunisasi tambahan satu dosis untuk mencegah campak dan rubella, serta imunisasi kejar bagi balita yang belum lengkap imunisasinya. “Turunnya capaian imunisasi dasar lengkap akibat pandemi menyebabkan gangguan rantai pasokan vaksin, adanya aturan pembatasan kegiatan, jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, serta fenomena orang tua atau wali asuh enggan ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19,” ungkapnya. Dampak penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan ini, lanjut Fadly, dikhawatirkan akan menyebabkan timbulnya daerah yang berpotensi menjadi sumber kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), tidak terkecuali bisa saja terjadi di Kota Padang Panjang.
“Untuk itu perlu dilakukan imunisasi pada anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun dengan imunisasi campak rubella satu kali. Ini sebagai upaya percepatan ketertinggalan cakupan peserta imunisasi rutin pada anak selama pandemi Covid-19,” tutur Fadly. Disampaikannya, vaksin yang diberikan adalah vaksin/imunisasi yang telah mendapat persetujuan dari WHO (World Health Organization). Aman dan terbukti secara ilmiah efektif mencegah penyakit seperti campak, rubella, polio, difteri, dan tetanus.
“Dengan adanya vaksin ini diharapkan anak-anak terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya yang dapat berakibat kematian,” katanya. Dikatakan Fadly, pentingnya imunisasi adalah untuk memberikan anak-anak kesempatan tumbuh sehat dan bahagia dengan mengurangi ancaman penyakit-penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. “Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya BIAN di Kota Padang Panjang, maka anak-anak yang telah divaksin tidak hanya lebih sehat, namun juga bisa berprestasi lebih baik di sekolah dan menghasilkan manfaat ekonomi yang mempengaruhi seluruh masyarakat,” ujarnya.
Fadly berharap, agar semua pihak saling berperan aktif membantu memberikan edukasi dan mendorong para kaum ibu yang mempunyai anak balita untuk segera mendapatkan imunisasi yang belum lengkap. “Melalui momentum ini saya juga berharap dapat meningkatkan semangat para tenaga kesehatan (nakes), OPD terkait hingga pemerintah kecamatan, kelurahan dan seluruh elemen masyarakat dalam menjalankan program imunisasi di tengah masyarakat. Sehingga tercipta keluarga Indonesia yang sehat dan berkualitas,” pungkasnya. (Km)