Jakarta, Investigasi.news – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi, kembali menerima prestasi dalam upaya pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia, Nirwasita Tantra untuk tahun 2021. Penghargaan ini diterima gubernur Mahyeldi bersama dengan dua gubernur lainnya, yakni Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Jawa Tengah.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong, pada acara Penganugerahan Kalpataru 2022 dan Nirwasita Tantra 2021 di Gedung Mandala Wanabakti Jl.Jendral Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2022)
Menurut Alue Dohong, Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah yang diberikan kepada kepala daerah yang dalam kepemimpinannya berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup
Lebih lanjut dijelaskan Alue, sejak mulai diselenggarakannya Penghargaan Nirwasita Tantra pada tahun 2016 dan berjalan sampai dengan tahun ini tercatat sebanyak 1.137 peserta penerima yang dilihat dari jumlah pengirim Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) kepada KLHK terdiri dari 145 Provinsi, 691 Kabupaten, dan 301 Kota.
Penyerahan Nirwasita Tantra saat ini adalah penganugerahan tahun 2021 dimana tahun lalu pandemi Covid-19 tidak dapat dilaksanakan. Hanya tiga Provinsi yang menerima Penghargaan yaitu Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada tahun 2021 proses penentuan pemenang dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pengiriman dokumen, penapisan tahap awal, penapisan tahap 2, dan pembuatan video klarifikasi, dan pengumuman pemenang.
“Penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi kepada para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan yang telah menjadi ujung tombak/garda terdepan dalam upaya pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Penghargaan juga secara rutin diberikan oleh KLHK kepada mereka yang telah terbukti memiliki kepedulian, komitmen, prakarsa, inovasi, motivasi, dan kreativitas secara berkelanjutan, sehingga berdampak positif terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan,” jelas Alue.
“Para pemimpin dan pejuang lingkungan hidup peraih penghargaan ini diharapkan menjadi contoh, inspirasi, dan pemicu yang mendorong inisiatif dan partisipasi individu atau kelompok masyarakat lainnya secara lebih luas,” sambungnya.
Alue juga menyatakan selain memberikan penghargaan terhadap para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan, Pemerintah terus mengupayakan berbagai inisiatif dalam menjaganya keberlanjutan lingkungan. Salah satunya dengan inisiatif menjadikan sektor FOLU (Forest and other Land Uses) sebagai Net Sink di tahun 2030 melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Lewat Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Pemerintah berharap akan timbul manfaat ganda berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi biodiversity, sekaligus sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat, serta tegaknya hukum. “Prinsipnya adalah mengembalikan keberadaan hutan alam nasional dan fungsinya sebagai penyangga kehidupan secara utuh,” imbuh Alue.
Pada acara siang itu Gubernur Sumatera Barat didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar Siti Aisyah dan juga Kepala Badan penghubung Aschari Cahyaditama.(EF Phb)