Jepara, investigasi.news – Desa Karimunjawa, 31 Juli 2023 – Enam suku yang berbeda bersatu dalam sebuah pentas budaya untuk merayakan keberagaman dan merawat budaya sebagai pemersatu masyarakat. Acara tersebut merupakan rangkaian dari acara sedekah bumi Desa Karimunjawa.
Pentas budaya ini menampilkan kekayaan seni dan tradisi dari setiap suku yang turut serta, membuktikan bahwa keberagaman budaya dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Tari-tarian, musik tradisional, dan pameran karya seni menjadi bagian dari pagelaran yang mengesankan ini, (30/7/2023).
Sayangnya, dalam perhelatan tersebut, terungkap pula adanya kelompok yang menyalahgunakan momen kebersamaan untuk kepentingan mereka sendiri.
Menurut Ketua Kegiatan Suminto kepada INVESTIGASI.NEWS mengatakan bahwa kami merasa Kecolongan, karena ada kelompok membentangkan spanduk
Tanpa seijin panitia, yang menurut Ketua Panitia Suminto, ” Apa yang kelompok tersebut lakukan sangat tidak elok, Seharusnya mereka menghormati dan beretika, jangan mencari panggung atau kegiatan orang lain serta Jangan memanfaatkan kegiatan orang lain untuk kepentingan kelompok, Tegas Suminto.
Meskipun ada insiden tersebut, semangat kebersamaan dalam pentas keenam suku tetap mengalir kuat. Acara tersebut sukses menjadi ajang untuk mempromosikan perdamaian dan persatuan di tengah perbedaan, serta mengajak masyarakat untuk tetap menghargai dan melestarikan budaya lokal.
Sementara itu Kepala Desa Karimunjawa Arif Setiawan menyatakan, “Kami sangat bangga dengan kesuksesan acara ini, yang menunjukkan betapa pentingnya memahami dan menghargai keanekaragaman budaya. Meskipun ada tantangan, semangat persatuan yang kami rasakan sungguh luar biasa.” Kata Arif.
Masih kata Arif, pentas keenam suku ini mengingatkan kita bahwa budaya adalah jembatan yang mampu menghubungkan masyarakat, namun juga perlu dijaga agar tidak disalahgunakan demi kepentingan kelompok tertentu. Mari terus memupuk semangat kebersamaan dalam menghargai keberagaman budaya, sehingga kita dapat hidup harmonis sebagai satu bangsa yang berbhinneka tunggal ika, pungkas Arif Setiawan.
(Petrus)