Abaikan K3, Mutu dan Kualitas Proyek Talud Desa Pedindang Juga Diragukan

More articles

Pangkalan Baru, Investigasi.News – Proyek pembangunan Talud di Desa Pedindang Kecamatan Pangkalan Baru senilai Rp.38.400.000.000 menuai sorotan publik.

Pasalnya, terpantau di lokasi pada hari Sabtu (28/10). Beberapa pekerja tidak menggunakan peralatan APD, bahkan terlihat pekerjaan pengolahan Beton Talud pembangunan Pengendalian Banjir talud di aliran sungai Pedindang diolah secara manual menggunakan pacul (Cangkul red) di atas tanah langsung. Tentu kondisi tersebut membuat mutu dan kualitas dipertanyakan.

Sebagai informasi Pembangunan pengendalian Banjir kementerian Pekerjaan dan Perumahan Raya Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai BANGKA Belitung yang sedang dikerjakan Oleh PT. Bangka Cakra Karya, dengan nilai kontrak Rp.38.400.000.000, pelaksanaan pekerjaan 290 Hari Kalender, Konsultan Supervisi, PT BHAWANA PRASASTA KSO PT. SRI AGUNG JAYA Dengan sumber Dana, SBSN.

Dengan anggaran yang cukup besar para pekerja malah sebagian tidak ada yang menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) seperti Helem ( safety helmet dan rompi ( safety vest ). Ini menjadi sorotan diduga karena kelalaian pengawas.

Padahal di lokasi proyek Banner maupun himbauan penggunaan K3 dan Prokes ada di sekitar lokasi.

Padahal jelas APD merupakan barang – barang standar yang harus dilengkapi oleh perusahaan penyedia jasa, terutama jasa konstruksi ( pemborong). Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga kerja dan transmigrasi Republik Indonesia nomor: Per.08/MEn/VII/2010 tentang APD.

Lemahnya Pengawasan dari pihak pelaksana maupun konsultan pengawas dalam memberikan pengertian tentang keselamatan kerja ( K3) jadi pertanyaan.?

Proyek yang mendapatkan pengawasan menimbulkan pertanyaan. Dimana tanggung jawab pihak konsultan dalam pengawasan.

Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) bagi para pekerja sudah termasuk didalam RAB Dokumen Kontrak. Yang mana anggaran untuk pengadaan alat- alat pelindung tersebut sudah tertera.

Salah satu pekerja saat ditanyakan terkait dengan pengawas Pekerjaan tersebut.

“Kalau untuk pengawasan para pekerja Disni bapak Akbar, tadi ada mungkin sudah pulang” katanya.

“Untuk pengolahan semen yang menggunakan alat Molen sendiri sedang rusak pak”, ucapnya.

Hal yang sama saat awak media ini menghubungi Adi selaku Satker, terkait dengan para pekerja yang tanpa dilengkapi APD yang melakukan Penyemenan Dinding Taluk, yang ada di Pedindang, Adi mengatakan.

“Terima kasih atas perhatiannya, APD kita Lengkap untuk pekerja, Nanti kami ingat kembali agar lebih taat APD”, jawabnya singkat.

RL

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest