Pasaman, Investigasi.news
“Disaat kita belum bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, minimal beban hidup rakyat harus dapat kita kurangi.”
Untuk itu mulai tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Pasaman kembali melaksanakan program asuransi kesehatan gratis secara UHC dan pendidikan gratis 12 tahun, mulai SD hingga tamat SLTA.
“Bukan karena Pasaman ini kaya, namun hanya bentuk komitmen dari Pemerintah yang menjalankan amanah dari rakyatnya,” ujar Bupati Pasaman H. Benny Utama, saat acara peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap RSI Yarsi, Ibnu Sina Panti, Pasaman, Selasa (7/9).
Dijelaskan, di saat amanah sudah diemban seorang pemimpin, maka harus dipasang niat yang lurus, dan komitmen yang teguh, untuk kemajuan daerah dan kemaslahatan masyarakatnya.
“Tolong, jangan ada lagi yang berfikir, disaat kekuasaan sudah ditangan, muncullah kata-kata ‘Sekarang saya pula lagi.’ Mohon, kasihan kita masyarakat. Program yang sudah ada, dan sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, akan jadi berserak-serak, dan akhirnya masyarakat yang rugi,” ujar Bupati Benny Utama.
Dijelaskan, saat ini Pemda Pasaman ingin mewujudkan pelayanan yang merata bagi seluruh masyarakat, di seluruh sektor dan bidang pembangunan, terutama pelayanan kesehatan.
Kesehatan menurut bupati, adalah persoalan mendasar dan sangat penting. Karena kesehatan menjangkau seluruh kalangan, dan seluruh tingkatan usia.
Dan di tahun anggaran 2022 depan, Pemkab Pasaman juga meluncurkan program pembangunan Pustu (Puskesmas Pembantu) di seluruh Kejorongan dalam wilayah Kabupaten Pasaman.
“Guna pendekatan pelayanan ke masyarakat, Kita sudah memprogramkan pembangunan ‘Satu Jorong, Satu Pustu’, sekaligus mendukung implementasi program asuransi kesehatan Universal Health Coverage bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pasaman,” lanjutnya.
Tentang pengembangan RS Ibnu Sina Panti menuju Rumah Sakit Type D mantap, Bupati Pasaman sangat mengapreasiasi.
“Kita sangat memgapresiasi pembangunan tambahan ruang rawat inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Panti, sekaligus mendukung program pendekatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pasaman. Dengan demikian sudah ada tiga rumah sakit besar di Pasaman, yakni RSUD Lubuksikaping, RS Pratama di Rao Selatan, dan RS Ibnu Sina Panti,” beber Bupati Benny Utama.
Sementara itu, Ketua Pembina Yarsi Sumatera Barat, Buya Mas’ud Abidin yang datang langsung ke Panti, menjelaskan bahwa Balai Kesehatan Ibnu Sina Sumatera Barat, di Panti digagas dan dimulai sejak tahun 1974.
Buya Mas’ud yang saat ini berusia 86 tahun sempat berkisah tentang perjuanganya mendirikan RS Ibnu Sina di Kabupaten Pasaman, dengan memgendarai sepeda motor Kijang dari Meninjau, kala itu.
“Pernah waktu itu, ketika hendak ke Talu, dari Lubuksikaping, Saya yang berbonceng dengan Pak Saman, dihadang Harimau di kawasan Rimbo Panti.
“Namun alhamdulillah, setelah sempat terhenti selama setengah jam, akhirmya Harimau tersebut kembali masuk hutan. Dan Saya yakin, di saat kita menyertakan Allah di dalam urusan Kita, maka tidak akan dijumpai kesusahan,” tutur Buya Mas’ud Abidin, sedikit bernostalgia.
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Ruang Rawat Inap RS Ibnu Sina Panti, dilakukan Bupati Benny Utama, diikuti Buya Mas’ud Abidin.
Sebagaimana gambar konstruksinya, bangunan itu bertingkat dua, di lantai satu terdapat 36 kamar, dan lantai II juga 36 kamar, dengan total 72 kamar rawatan.
“Jika bisa rampung keseluruhannya di akhir tahun 2022 nanti, Pemkab Pasaman akan memberikan bonus satu unit mobil ambulance baru buat Rumah Sakit Ibnu Sina Panti,” ujar Bupati Benny Utama memotivasi, di penghujung acara.
(Ris)