Agam, Investigasi.news
Wakil Bupati Agam, Sumatera Barat, Irwan Fikri Dt Parpatiah tinjau pelaksanaan Gebyar Vaksinasi dalam rangka HUT Polantas ke-66 tahun 2021, di halaman Satlantas Polres Agam, Rabu (22/9/2021).
Peninjauan ini didampingi Wakapolres Agam, Kompol Safril dan Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian. Vaksinasi ini diikuti satuan pendidikan yang ada di wilayah Kecamatan Lubuk Basung.
Wabup Agam, Irwan Fikri mengapresiasi satuan pendidikan yang begitu antusias mengikuti vaksinasi ini, dengan harapannya pandemi cepat berlalu agar sekolah dapat kembali dilakukan secara normal, di samping kegiatan masyarakat secara umum.
“Vaksinasi yang digelar Polres Agam bersama Pemkab Agam ini, menjawab berita hoak yang mengatakan kita kalah melaksanakan vaksin, buktinya hari ini anak-anak kita dari satuan pendidikan antusias mengikutinya,” ujarnya.
Dengan begitu, ia harap informasi ini sampai ke tengah masyarakat, bahwasanya vaksinasi ini upaya untuk keluar dari pandemi, di samping berdo’a pada Allah SWT.
“Jika vaksinasi tidak dilaksanakan, tentu usaha yang kita lakukan untuk keluar dari masalah ini tidak maksimal,” sebutnya.
Ia menjelaskan, kasus positif Covid-19 di Agam kini alami penurunan cukup signifikan. Pemerintah pusat menyatakan Agam turun ke PPKM level II.
“Kita akan terus genjot pelaksanaan vaksinasi ini, agar nanti tidak lagi terjadi lonjakan kasus, supaya semua kehidupan kita bisa lancar kembali, baik ekonomi, sekolah dan lainnya,” terangnya.
Irwan Fikri menegaskan, bagi siswa yang belum divaksin akan ditunda proses belajar mengajar tatap mukanya, bahkan ia bakal keluarkan aturan untuk itu. Anak usia 12-17 tahun atau seusia SMP dan SMA, harus divaksin untuk ikuti sekolah tatap muka ini.
Namun, ia berkeyakinan sebelum aturan dikeluarkan, orang tua siswa punya semangat dan pikiran yang sama, bahwa vaksin sangat penting untuk diri agar bisa keluar dari pandemi Covid-19.
Salah seorang siswi MAN 5 Agam, Santi Fitriawati menyebutkan, ia ikut divaksin tidak merasa terpaksa, melainkan dari kesadarannya sendiri untuk melindungi diri dari penularan Covid-19.
“Saya tidak takut untuk divaksin, karena ini adalah ikhtiar agar bisa keluar dari pandemi, supaya kita dapat kembali mengikuti sekolah tatap muka,” sebutnya.
Karena diakuinya, selama mengikuti sekolah secara daring, banyak kendala dialaminya seperti susahnya jaringan internet, terkendala paket dan sebagainya.
“Kepada teman-teman semua, ayo divaksin supaya pandemi ini dapat diatasi dan kita bisa kembali bersekolah seperti sediakala,” ajaknya. (Daji)