Kota Solok, investigasi.news. merupakan Kota kecil dengan Dua Kecamatan, memiliki wilayah datar dan Perbukitan dan Kota ini tak hanya dikenal sebagai Penghasilan beras ternama tapi Banyak ragam potensi di bidang pertanian dan perkebunan, salah satunya kopi Payo.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Pertanian Kota Solok dan sekaligus Pelaku Usaha Kopi H. Zulkifli saat berbincang bincang dengan awak media di ruang kerjanya , Kamis (1/8)
Disampaikannya Secara historis, Kopi Payo sudah ada sejak Belanda. Pada masa itu, Payo yang berada di Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok menjadi salah satu pusat penanaman Kopi jenis Robusta di wilayah Solok Raya.
Tanah Payo di ketinggian 600 โ 1.100 meter dari permukaan laut, menjadi rumah yang nyaman untuk tumbuhnya kopi. Dua jenis kopi dikembangkan di daerah ini; Robusta dan Arabika.
Menghasilkan Kopi Payo dengan aroma khas bukan perkara mudah, butuh proses yang panjang. Biji kopi yang digunakan harus betul-betul masak di pohon, dijemur dibawah terik matahari, diolah secara tradisional.
โUntuk menghasilkan kopi dengan aroma yang kuat, kami merendangnya menggunakan kuali dari tanah. Proses roastingnya bisa sampai dua jam,โ terangnya
Untuk pemasaran Kopi Payo H. Zulkifli mengisi seluruh minimarket yang ada di Solok Berkat kegigihannya, Kopi Payo kini sudah merambah pasar nasional. Pasar digital membuka jalan bagi Kopi Payo. Seiring waktu berjalan, Kopi Payo H. Zulkifli juga sudah dicicipi masyarakat Jepang.
โAda kawan bekerja di Jepang, dan sering minta dikirimkan Kopi Payo, katanya Kopi Payo sangat enak, dan digandrungi masyarakat Jepang,โ ceritanya.
Sejak Juli 2021, Kopi Payo H. Zulkifli sudah mengantongi label halal dengan sertifikat ID13210000115110421. Label dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Produk Halal Indonesia.
Menurut Zulkifli harga kopi Payo saat ini nilai jualnya sangat tinggi dengan harga Arabika per kilo 75 ribu , oleh karenanya Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pertanian untuk pengembangan Kopi Payo , mulai dari Pembibitan,Budi daya pengolahan ,Pembinaan oleh PPL termasuk pada Petani Kopi dan sampai Pemasaran .
Disampaikan Zulkifli bahwa tujuan Dinas pertanian meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan petani dengan harapan tidak ada lagi KK miskin di daerah Dari sumber sumber komoditi Pertanian.jelasnya.(Wahyu)