Iklan bank Jatim

Renungan Hati Seorang Wartawan

More articles

Gayo lues, Investigasi.news-Wahai pejabat, jangan engkau takut dan enggan terhadap wartawan. Wartawan bukan untuk ditakuti, apalagi wartawan yang bernaung dengan Media Investigasi.news. Apa itu wartawan? wartawan itu bebas, bebas menulis, apa yang dia lihat, apa yang didengar berdasarkan hati nurani dan Kode etik UU Pers.

Wartawan itu tidak memiliki status katagori sosial yang pasti. Pagi ia biasa ngobrol bersama pedagang kecil, di pasar dan supir angkot, siang biasa makan bersama para pejabat.

Sore ia berbincang-bincang pemuka agama, malam ia biasa di kafe, diskotik, dan Bar.

Setiap hari ia menyapa publik dengan informasi, tidak peduli informasi yang disajikan itu diapresiasikan atau dicaci untuk memenuhi kewajibannya terhadap publik.

Baca Juga :  Eksploitasi Anak Buah Kapal: Human Trafficking, Perbudakan dan Pelecehan Seksual

Wartawan memberikan informasi berdasarkan kebenaran yang diyakini cek dan ricek investigasi, konfirmasi, terkadang resiko nyawa Tampa ia sadari, yang mengancam dirinya dan keluarganya.

Sungguh yang amat agung, dimana seorang wartawan berperan besar di seluruh aspek kehidupan sejarah, mencetak kemerdekaan indonesia.

Dikomandankan, dikesan, teror dunia melalui seorang wartawan. Sementara, sendi-sendi kehidupan dan bernegara, namun mengapa wartawan dibungkam dengan pasal, 310, 311, UU site dan upaya paksa dan mempidanakan wartawan, dengan cara-cara sangat bertentangan dengan UU pers dan bahkan HAM.

Wartawan tak perlu dibungkam, wartawan tak perlu dipidana, wartawan hanya perlu dibina dan diawasi dengan profesional dengan UU pers, dan alat kontrol sebagaimana mengawasi kebebasan di negeri ini.

Baca Juga :  Anak Penjual Tisu Itu Bernama Marfe

Wartawan bukan untuk ditakuti, wartawan tidak bukan untuk dibasmi, wartawan penentu masa dapan sebuah bangsa dan kemajuan negara serta pertahanan negara.

Hai pejabat? mengapa kau takut pada wartawan atau enggan bertemu dengannya, justru wartawan partner kerja karena wartawan adalah pilar keempat setelah, yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

Jika engkau jauhi itu kekeliruan yang amat sangat. Jangan engkau takut kepada kami, kami hadir mengemban tugas sosial kontrol bangsa bahkan dunia.

Semoga catatan kami bermanfaat bagi masyarakat agar wartawan yang sesungguhnya bisa lebih dihargai.

Demikian disampaikan oleh: M, Al farisi – Tafsir disela-sela cerita bersama pemerintah setempat.

(Renungan Hati Sumardi)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest