Iklan bank Jatim

Sering Lupa? Hati-hati Ini Penyakit

More articles

Ada nggak sih yang suka heran kenapa sering lupa padahal usia belum tua itu bisa disebabkan oleh demensia (pikun). Apakah demensia itu? Terus apa aja yang bisa jadi penyebab demensia? Bagaimana caranya biar kita tau kalau kita demensia atau tidak? Apa demensia itu bisa disembuhkan?

Demensia tidak hanya menyerang lansia tapi dapat terjadi pada semua usia. Penyakit vaskular merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab demensia. Penyakit vaskular ini seperti, Hipertensi, Hipertiroid, dan Diabetes Mellitus.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi awal demensia yaitu MMSE, 6-CIT, CDT, AMTS peneliti menggunakan metode six-Item Cognitive Impairment Test (6-CIT) karena alat skrining ini telah digunakan secara internasional dan telah divalidasi (Hessler et al., 2016).

Baca Juga :  Menguak Praperadilan dan Politik Peradilan di Indonesia

Alat skrining ini telah digunakan oleh Kingshill Version pada tahun 2000 dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Nurlena Ikawati pada tahun 2017 Alat skrining ini memiliki tingkat sensitivitas serta spesifikasinya tinggi (Luís et al., 2017:Kenneth & Gim, 2019).

6-CIT ini terdiri dari enam pertanyaan satu pertanyaan memori (mengingat alamat), dua pertanyaan perhitungan (mengingat angka dan bulan mundur), tiga pertanyaan orientasi (misalnya waktu, bulan, dan tahun). Waktu yang dibutuhkan untuk mengelola skala adalah sekitar ± 2 menit, penilaian 6-CIT terbalik, skor berkisar 0-28 skor yang semakin tinggi maka menandakan gangguan kognitif yang lebih besar.

Alat skrining ini juga telah digunakan oleh mahasiswa farmasi stikes HI untuk menskrining demensia pada seseorang dengan penyakit vaskular (Hipertensi, Hipertiroid, dan Diabetes Mellitus) yang dilakukan dirumah sakit.

Baca Juga :  Mahasiswa Promat Peserta Asistensi Mengajar Harus Jadi Contoh Dalam Pembelajaran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada beberapa bulan yang lalu didapat hasil yang bahwa hipertensi dapat mempengaruhi demensia hal ini bisa terjadi karna pasien tidak mengkonsumsi obat secara teratur dan juga pola hidup sehat yang tidak diterapkan. Namun untuk hasil penelitian pada hipertiroid dan diabetes mellitus didapat hasil yang tidak berhubungan dengan demensia.

Penyakit ini tidak berhubungan karena beberapa faktor yaitu kurangnya responden yang dijadikan sampel. Selain itu sampel yang digunakan juga teratur atau patuhnya pasien dalam mengkonsumsi obat dan juga pola hidup sehat yang diterapkan.

Penyakit demensia ini tidak dapat disembuhkan namun kita dapat memperlambat atau mencegah demensia yaitu dengan cara jaga berat badan jangan terlalu obesitas, pola makan yang sehat hindari kolestrol yang tinggi, olahraga yang cukup, hindari rokok, jangan mengkonsumsi alkohol, cek tekanan darah. Pola hidup yang sehat dapat memperlambat atau mencegah penyakit demensia (pikun).

Baca Juga :  Teknologi Biosoildam MA-11 Hasil Maksimal & Tahan Iklim Eksrim

Diharapkan adanya penelitian ini dapat membuat masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan. (*)

Oleh: Elda Anggraini, Kamila, M. Sukron

*)Penulis adalah mahasiswa Farmasi STIKES HI Jambi yang melakukan penelitian dengan judul hubungan tingkat keparahan penyakit (diabetes mellitus, Hipertiroid, dan Hipertensi) dan tingkat demensia menggunakan instrumen 6-CIT.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest