Agam, Investigasi.news – Dalam upaya memaksimalkan pembentukan dan kinerja Kelompok Dasawisma sebagai ujung tombak pelaksanaan 10 Program Pokok PKK di lapangan, Kabupaten Agam telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang berhasil meningkatkan jumlah kelompok dan klasifikasinya.
Menurut laporan terbaru, Kabupaten Agam, yang terdiri dari 16 kecamatan dengan total 138.907 Kepala Rumah Tangga (KRT) dan 201.195 Kepala Keluarga (KK), berhasil membentuk 4.915 kelompok Dasawisma pada tahun 2023. Dengan klasifikasi pertumbuhan sebanyak 2.257, berkembang 1.788, dan maju sebanyak 870, terjadi peningkatan sebanyak 112 kelompok dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Agam Ny Yenni Andri Warman dalam laporannya pada penilaian lomba Dasawisma tingkat Provinsi Sumatera Barat di Kampung Pisang, Nagari Koto Panjang Kecamatan IV Koto, Rabu (21/2).
Ia menyebutkan, salah satu faktor peningkatan ini adalah berbagai upaya yang telah dilakukan, seperti program pembinaan dasawisma di nagari-nagari lomba PKK tingkat provinsi dan nasional, rapat evaluasi bersama forum ketua Dasawisma dan ketua PKK nagari, serta pelatihan administrasi Dasawisma oleh TP-PKK nagari.
Adapun upaya lainnya termasuk penilaian temu ketua kelompok Dasawisma, lomba eksposรฉ ketua kelompok Dasawisma secara berjenjang, pencanangan bulan Bhakti Dasawisma, monitoring dan evaluasi bulan Bhakti Dasawisma, serta orientasi untuk pengurus forum ketua Dasawisma dengan materi bidang sekretaris dan pokja I s/d IV.
“Selain itu, kegiatan inovasi turut diterapkan dengan kerjasama bersama Dinas KOMINFO Kabupaten Agam untuk pembuatan Aplikasi E-Dasawisma,” ungkap Ny Yenni.
Selain itu, melalui rapat terpadu dengan 9 mitra kerja, penyuluhan Bimwin dan Cepak, kesehatan produksi remaja, perekaman administrasi kependudukan online, dan kolaborasi dengan Dinas DUKCAPIL untuk percepatan KIA anak.
Program seperti Gerakan Literasi Tamasya Perpustakaan (GELIS TPPKK TK/PAUD) bersama anak-anak TK/PAUD dan Gerakan Literasi Masyarakat Sejahtera (GELITA MESRA) turut dilakukan.
“Demi ketahanan pangan keluarga, implementasi program menanam tanaman sayur-sayuran, apotik hidup, warung hidup, pertenakan, perikanan, dan TOGA di rumah tangga juga diterapkan,” tambahnya.
Aplikasi Mari Cegah Stunting (MACETING) menjadi langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat. Tak lupa, pendamping Desa (P3MD) dilibatkan dalam mendampingi anggota forum ketua Dasawisma dalam pembinaan ke kelompok Dasawisma di masing-masing nagari.
Kemudian, pemberian reward bagi ketua Dasawisma berprestasi dan pengukuhan duta Dasawisma pelopor perubahan tingkat Kabupaten Agam turut menjadi langkah strategis dalam menginspirasi dan meningkatkan motivasi para pengurus Dasawisma.
Semua langkah ini menunjukkan komitmen Kabupaten Agam dalam memajukan keberdayaan masyarakat melalui penguatan kelompok Dasawisma sebagai agen perubahan di tengah-tengah masyarakat. Daji