Dharmasraya, investigasi.news-Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), mengucapkan selamat memperingati Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-XXVIII Tahun 2024 dengan tema “Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat.”(25/04).
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pendekatan kebijakan berkelanjutan dan regulasi Ekonomi Hijau dalam pembangunan daerah. Konsep ini mencakup pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada keadilan sosial dan pelestarian lingkungan.
Otonomi Daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat, sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan peringatan Hari Otonomi Daerah 2024 adalah untuk menggarisbawahi pentingnya desentralisasi dalam mewujudkan konsep pemerintahan yang lebih demokratis dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Sejarah desentralisasi di Indonesia dimulai sejak masa kolonial Belanda, tetapi telah mengalami berbagai perubahan hingga lahirnya UU No: 22/1999 yang memberikan wewenang penuh kepada pemerintah daerah, kecuali untuk urusan tertentu seperti politik luar negeri dan pertahanan.
Dengan memperingati Hari Otonomi Daerah, diharapkan seluruh pihak pemerintah dapat terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta membangun pemerintahan daerah yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Selain itu, peringatan Hari Otonomi Daerah juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami pentingnya peran serta dalam pembangunan lokal serta meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab dalam mengelola urusan pemerintahan di tingkat daerah. Dengan demikian, momentum ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga merupakan panggilan untuk semua pihak terlibat, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bekerja sama dalam menciptakan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Selain itu, peringatan Hari Otonomi Daerah juga menjadi momen untuk mengevaluasi capaian serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan otonomi daerah. Evaluasi tersebut penting untuk memperbaiki dan mengoptimalkan sistem otonomi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan memperkuat integrasi nasional. Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, visi pembangunan berkelanjutan dan inklusif dapat lebih baik terwujud di seluruh pelosok Indonesia. Ardi
