Padang Panjang, Investigasi.news – Maraknya aksi terorisme dan sikap intoleran di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Hal ini semakin diperparah oleh adanya stigma yang sering mengaitkan tindakan terorisme dengan Islam, meskipun kenyataannya, ajaran Islam sangat menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan kerukunan antar sesama manusia.
Menanggapi situasi ini, berbagai tokoh masyarakat dan ulama di berbagai daerah menyuarakan pandangannya. Salah satunya adalah Ustadz Firman, Pimpinan Pondok Pesantren Barid Almunawwarah Padangpanjang, yang dengan tegas menyatakan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan dan permusuhan.
“Di dalam Islam, menjaga silaturahmi antar sesama muslim, antar agama, dan antar bangsa adalah sebuah keniscayaan,” kata Ustadz Firman (1/07). Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun ajaran dalam Islam yang membenarkan tindakan yang menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
“Jangankan menyakiti fisik, menyakiti perasaan dan menginjak martabat seseorang sangat dilarang dalam Islam,” tegasnya lagi. Menurutnya, seorang muslim sejati tidak akan mengucilkan atau memandang sebelah mata ajaran Rasulullah yang menekankan kasih sayang dan toleransi.
Ustadz Firman juga menjelaskan bahwa ajaran Islam sangat sempurna, terutama dalam hal hubungan antar manusia. Islam mengajarkan untuk saling menghargai, menyayangi, dan bertoleransi antar sesama. Ia mengingatkan bahwa sikap intoleran yang sering terjadi, terutama dengan kebebasan sosial media, dapat merusak keutuhan kebhinekaan di Indonesia.
Dalam pandangannya, aksi-aksi terorisme, bom bunuh diri, sikap intoleran, dan radikalisme sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ustadz Firman menekankan pentingnya menolak tindakan-tindakan tersebut yang dilakukan oleh segelintir orang yang tidak memahami atau mematuhi ajaran Islam dengan benar.
โKami menolak keras segala bentuk terorisme, radikalisme, dan intoleransi karena hal itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang melarang mencaci maki dan merendahkan martabat sesama manusia,โ ujar Ustadz Firman dengan tegas. Ia menambahkan, dalam ajaran Islam, haram hukumnya untuk merusak harta, martabat, dan kehidupan orang lain.
Sebagai penutup, Ustadz Firman mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu padu dalam menolak paham radikalisme dan terorisme. Ia menyerukan pentingnya memahami ajaran Islam yang sebenarnya, yang penuh dengan kasih sayang dan kedamaian, serta bekerja sama untuk menjaga keutuhan dan kerukunan di Indonesia.
“Dalam Islam, menghormati dan mencintai sesama, serta toleransi antarumat beragama adalah prinsip yang tak terpisahkan,” pungkasnya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa tindakan kekerasan dan intoleransi bukanlah bagian dari ajaran Islam yang sejati, melainkan bentuk penyimpangan yang harus dilawan bersama-sama.
Mb