Sawahlunto, Investigasi.news โ Komitmen Pemerintah kota Sawahlunto dalam upaya pelestarikan situs tambang batu bara Ombilin telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia, melalui sidang penetapan di Baku, Azerbaijan, pada 6 Juli 2019 lalu. Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) menjadi sebuah situs yang diakui oleh dunia untuk dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan secara bersama-sama.WTBOS jadi sorotan
Terlebih, pasca kebakaran Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto pada 3 November 2022 lalu, masih menyisakan banyak pertanyaan dan sorotan karena masih belum adanya upaya perbaikan gedung bersejarah di tengah-tengah Kota Warisan Dunia WTBOS yang didapuk UNESCO pun jadi.
Hal ini mencuat dari anggota DPRD Kota Sawahlunto Rio Mardanil pada Senin (24/6/2024) lalu Pemandangan Umum Fraksi Gerakan Restorasi Keadilan Indonesia Raya (NasDem, PKS dan Gerindra) terhadap Ranperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Sawahlunto tahun 2023 saat rapat paripurna di gedung DPRD kota itu.
Pada rapat paripurna nota jawaban Penjabat Wali Kota Sawahlunto, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023, pada Senin (1/7/2024), terkait pembangunan kembali Gedung Pusat Kebudayaan yang terbakar pada tanggal 3 November 2022 itu, Pj Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan menyatakan Pemerintah Kota Sawahlunto sudah menyampaikan surat kepada Direktur Utama PT. Bukit Asam, Tbk untuk segera melakukan kembali pembangunan GPK tersebut.
Lebih jauh dijelaskan Pj Walikota, namun PT Bukit Asam saat ini sedang melakukan revitalisasi kantor utama yang akan dijadikan hotel. GPK kedepannya akan dijadikan ballroom hotel yang pengerjaannya dilakukan setelah revitalisasi kantor utama selesai.
Disamping itu, sebut Fauzan, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatera Barat sedang melakukan kajian adaptasi pemugaran GPK, dan direncanakan pemugaran akan dilaksanakan tahun ini.
โdengan harapan GPK dapat dijadikan tempat pelaksanaan Simposium Internasional We Are Site Manager yang diselenggarakan di Kota Sawahlunto pada bulan Mei 2025 mendatangโ pintanya.
Sementara itu juru bicara Fraksi PPP, Demokrat dan Perindo DPRD Kota Sawahlunto Ramon Liadi menyampaikan pendapat akhir fraksinya, Jumat (5/7/2024) itu, juga menyorot pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan pasca kebakaran yang belum ada progress sampai saat ini. Untuk itu.
โ Fraksi meminta supaya Pemerintah Daerah segera mengoptimalkan koordinasi dengan PT. Bukit Asam sebagai pihak pengelola GPK, juga sampai ke Balai Pelestarian Kebudayaan Kemendikbudristek RI atau pihak UNISCO terkait langkah-langkah percepatan renovasi yang harus dilakukan berdasarkan kajian Balai Pelestaian Kebudayaan itu sendiriโ harapnya. (tumpak)