Sawahlunto, Investigasi.news – Musisi asal Ekuador Jorge Lugmania atau Yawri akan warnai deretan musisi yang akan tampil pada Sawahlunto Internasional Music Festival (SIMFes) di Museum Goedang Ransoem Kota Sawahlunto, Sabtu (30/11/2024).
SIMFes perpaduan Heritage City yang indah presentasi musik etnik dunia dengan pendekatan re-interpretasi dan world music yang bergelora dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton yang membuat ajang musik ini ditunggu oleh masyarakat.
Setidaknya, the Voice of the Wind, dikenal sebagai bunyi (atau suara) eolian atau nada aeolian, dimana suara ini dihasilkan ketika angin bertiup melewati objek dan menghasilkan gesekan. Gesekan ini menghasilkan gelombang suara, yang bergerak melalui udara dan dapat menghasilkan berbagai macam bunyi (atau suara). Sebagai contoh, ketika angin bertemu dengan objek yang bergerak, misalnya daun, akhirnya dapat menghasilkan bunyi (atau suara) yang tidak teratur.
selain menampilkan kelompok orchestra dan Jorge Yawri dari Ekuador juga musik kolaborasi tiga budaya, kolaborasi minang dan batak serta kelompok seni ISI Padang panjang bersama Olivia Guzheng
Ketua Komunitas Sawahlunto Youth Movement Armen memaparkan mengusung tema Heritage Wonderland dengan pendekatan pada Music Minangkabau dan Tribut Elly Kasim. Pada tahun ini berfokuskan pada upaya pengarsipan Music Minangkabau dan sang legenda music minang, Elly Kasim. Nama besar Elly Kasim tentunya sudah terdengar hingga ke setiap penjuru negeri. Karya-karyanya digemari oleh masyarakat, khususnya sebelum tahun 2000an.
Karirnya yang melejit tentunya tidak lepas dengan lirik dan musik yang beraromakan minang. Sepanjang karirnya di industri musik, ia telah merilis 100 album solo. Ada pun singel yang masih populer hingga hari ini; Ayam Den Lapeh, Bareh Solok, Cinto Ka Uda, Babendi Bendi, Ampun Mandeh, Malam Bainai, Mudiak Arau dan masih banyak yang lainnya.
Musik Minangkabau, sebutnya, selalu merepresentasikan tentang kehidupan masyarakat minang, itu tergambar dalam lagu Mudiak Arau yang dipopulerkan Elly Kasim bercerita tentang seorang gadis yang menjalin hubungan jarak jauh dengan kekasihnya karena ditinggal merantau, sebut Armen.
Kedepan Komunitas Sawahlunto Youth Movement akan terus ditingkatkan kualitas dan kuantitas SIMFes namun tetap presentasi musik etnik dunia dengan pendekatan re-interpretasi dan world music. Dan ini mendapat sambutan serta respon yang baik dari Mentri Kebudayaan RI Fadli Zon, pungkasnya. (Tumpak)