Sawahlunto, investigasi.news – PT. Bukit Asam (PTBA) memberikan bantuan bibit ikan sebanyak 35 ribu ekor untuk Kelompok Masyarakat pengelola Sungai Kota Sawahlunto. Penyerahan bantuan itu ditandai dengan penebaran bibit di sungai batang Lunto di kelurahan Tanal Lapang Kecamatan Lembah Segar, Selasa (22/2/2022).
General Manager PT BA Ombilin Yulfaizon menyatakan bantuan ikan yang diberikan tersebut terdiri dari ikan nila, ikan garing dan ikan mas, dimana semua ikan itu untuk disebar atau dipelihara di sungai di empat kelurahan dan lima desa penerima bantuan.
“Penyerahan bantuan bibit ikan ini dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PTBA ke 41. Selain bantuan bibit ikan yang kita serahkan tadi, besok kita akan memberikan bantuan sembako untuk masyarakat pra-sejahtera,” kata Yulfaizon.
Dia berharap kelompok-kelompok masyarakat di Desa Kubang Tangah, Desa Kubang Utara Sikabu, Desa Rantih, Desa Kolok dan Desa Muaro Kalaban. Kemudian Kelurahan itu adalah Air Dingin, Tanah Lapang, Pasar dan Kubang Sirakuk Utara agar dapat memanfaatkanya
“ untuk bibit ikan nila dibagikan sebanyak sepuluh ribu ekor, kemudian ikan mas sebanyak lima belas ribu ekor dan ikan garing sebanyak dua puluh ribu ekor “ kata Yulfaizon
Dia berharap bantuan itu untuk menumbuhkan perikanan sekaligus mendorong ekonomi produktif masyarakat. Juga ini dalam memotivasi masyarakat menjaga kelestarian sungai, karena kalau tidak dijaga sungainya tentu ikan yang dilepas ini bisa mati tidak jadi dipanen.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti mengapresiasi dan berterima kasih kepada PTBA atas bantuan-bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat itu.
“PTBA kembali menunjukkan bakti atau kepeduliannya untuk masyarakat Sawahlunto. Ini juga mendukung program Pemkot Sawahlunto dalam meningkatkan sektor pertanian dan perikanan, terima kasih PTBA,” kata Wawako.
Wawako Zohirin Sayuti berpesan kepada kelompok masyarakat penerima bantuan bibit ikan itu untuk dapat menjaga dan memelihara ikan tersebut di sungai dengan baik sehingga dapat berumur panjang dan sampai dipanen sehingga tujuan dan manfaat bantuan dapat tercapai.
“Mungkin ini lebih mudah daripada merawat ikan dalam kolam. Kalau di sungai kan airnya sudah jelas ada terus mengalir, mungkin tinggal bagaimana menjaga kebersihan dan beberapa hal lain saja,” pungkasnya. (T.Ab)