Jakarta, Investigasi.news – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 4,6 triliun pada. Dividen itu merupakan 75 persen laba bersih perseroan pada 2023.
Adapun untuk 25 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan, untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan serta menargetkan produksi batu bara pada 2024 ini sebesar 41 juta ton, tak jauh berbeda dari realisasi produksi pada 2023 yang mencapai 41,9 juta ton.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyatakan dalam RUPST pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp 4,6 triliun sebagai dividen.
” sepanjang tahun buku 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38,5 triliun. Sehingga mampu mencetak laba bersih Rp 6,1 triliun “ kata Arsal Ismail Rabu, (8/5/2024)
Lebih luas dia merinci total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.
Perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap pada tren yang positif sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia Pada tahun 2024 PT.BA menargetkan produksi batu bara 41,3 juta ton.
Pada RUPS itu tak merobah komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, yakni :
Dewan Komisaris, Komisaris Utama: Irwandy Arif, Komisaris Independen: Kurnia Toha, Komisaris Independen: Rahmat Hidayat Pulungan, Komisaris Independen: Andi Pahril Pawi, Komisaris: E Piterdono HZ dan Komisaris: Carlo Brix Tewu
Dewan Direksi adalah Direktur Utama: Arsal Ismail, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Farida Thamrin, Direktur Pengembangan Usaha: Rafli Yandra, Direktur Operasi dan Produksi: Suhedi dan Direktur Sumber Daya Manusia: Suherman. (tumpak)
