Pessel, Investigasi.news – Proyek D.I Koto Salapan Kabupaten Pessel bakal menyisakan persoalan. Proyek milik Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat terindikasi dikerjakan asal jadi. Pantas saja, proyek tersebut menuai sorotan berbagai kalangan.
Sidi A.Gaspur Tanjung Ketua Markas Cabang LSM Forum Bersama Laskar Merah Putih mengatakan proyek yang dikerjakan PT. Zelindrah Tri Jaya untuk pekerjaan fisik sarat permasalahan. Lihat saja, pasangan batu nampak asal-asalan.
“Mutu dan kualitasnya sangat diragukan. Bahkan, Batu yang dipasang dalam kondisi berair. Batu digunakan berbalut tanah dan juga bercampur lumpur di lokasi pekerjaan. Tentu saja Ini sangat berpengaruh terhadap mutu pekerjaan pada pasangan batu. Semen, pasir, batu bercampur dengan tanah”, ucap Sidi A.Gaspur.
“Hebatnya, tapak pekerjaan pasangan batu dibeberapa titik tergantung. Jelas sekali rekanan yang mengerjakan tak profesional dan sadisnya konsultan pengawasan maupun Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat kemana ?
“Kemana Dinas terkait saat tukang leluasa “sakalamak paruik” menuangkan adukan semen dan pasir kering kedalam genangan air sawah yang tergenang sehingga semen mengambang keatas permukaan air sementara pasir menumpuk di batu. Ini akan menambah catatan hitam kinerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat”.
“Sudah Dua kali LSM dan Media ini ke lokasi namun tidak ditemukan tenaga teknis maupun konsultan pengawas. Yang pasti, temuan pekerjaan fisik D.I Koto Salapan Kabupaten Pessel yang menghabiskan dana Rp 2 M lebih ini telah melabrak spesifikasi teknik.
“Nanti akan kita surati aparat penegak hukum, terutama Kejaksaan Tinggi Sumbar. Tujuannya, untuk menguji kebenaran pekerjaan proyek tersebut, termasuk anggaran yang digunakan”, ucap Sidi A.Gaspur mengakhiri sambil mengatakan kalau SMK3 dan Alat Pengaman Diri (APK) tidak diperhatikan PT. Zelindrah Tri Jaya.
Menanggapi hal ini, Bustanul PPTK D.I Koto Salapan Kabupaten Pessel menjawab, “bahwa ini foto lama, dan sudah ada juga yang konfirmasi hal yang sama kepada saya, ditambah lagi selasa kemaren tidak ada aktivitas kerja di lokasi karena siap hujan”, ucap Bustanul pada media ini Jumat (13/11) di ruangannya.
“Hari yang sama saat konfirmasi tersebut, saya dan Kabid sedang berada di lokasi, untuk pasangan seperti gambar, itu terjadi karena air yang melimpah karena hujan, jadi berbekas”, ucapnya.
“Terimakasih atas masukan kita akan koreksi lagi apa yang salah, karena pekerjaan tidak ada yang sempurna”, tutup Bustanul.
“Namun Bustanul lupa, foto lama atau baru, kalau seperti ini pekerjaannya jelas menyalahi”, ucap Adi salah seorang pengamat teknik di Sumbar sambil mengucapkan sama-sama kita lihat saja nanti bagaimana.
Sc/Tim