Haiti, investigasi.news – Sebuah truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak di sebuah jalan kota terbesar kedua di Haiti, Cap-Haitien, Senin (13/12/2021) malam waktu setempat. Sedikitnya 50 orang tewas dalam insiden itu.
Wali Kota Cap-Haitien, Yvrose Pierre mengatakan, rumah sakit di daerahnya saat ini tengah berusaha untuk merawat para korban terluka.
“Sejauh ini situasinya kritis karena sudah ada sekitar 50 korban meninggal. Kami membutuhkan sumber daya manusia, dan juga sumber daya material, yaitu serum, kain kasa, dan apa pun yang dapat digunakan jika terjadi luka bakar serius,” ujarnya Dikutip dari Reuters melalui iNews.id, Rabu (14m5/12/2021).
Jumlah total korban luka dalam peristiwa ledakan itu belum diketahui.
Menurut laporan media lokal, truk yang membawa bensin itu terbalik sekitar tengah malam di daerah Samari, di ujung timur Cap-Haitien. Proses pendistribusian BBM di Haiti baru dilanjutkan lagi sejak bulan lalu, setelah geng-geng kriminal menahan pasokan energi tersebut selama hampir sebulan.
Para penjahat mencegah truk memuat BBM di pelabuhan bahan bakar utama. Banyak bisnis terpaksa ditutup.
Saat petugas penyelamat membersihkan lokasi pascaledakan, mayat-mayat yang ditutupi kain putih tergeletak di tanah sebelum dibawa dengan ke truk. Ledakan itu juga merusak bagian depan rumah-rumah dan toko-toko yang berada di pinggir jalan, serta menghanguskan sepeda motor dan mobil di sekitarnya.
Pemerintah Haiti mengumumkan tiga hari berkabung untuk para korban yang meninggal.
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti menyatakan siap membantu pemerintah setempat. Dalam tanggapannya, PBB juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Red