Blangkejeren, Investigasi.news – Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Gayo Lues, Kepala BKKBN Republik Indonesia adakan pertemuan dengan Unsur Forkompinda dan juga dinas terkait di Of Room Sekretariat Daerah Kabupaten Gayo Lues, Jumat (13/01/2023).
Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten setempat.
“Ada 12 Provinsi prioritas penurunan stunting di Indonesia yaitu, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Utara,”kata Kepala BKKBN RI, Dr Hasto Wardoyo, Sp. OG dalam sambutannya.
Ia mengatakan, sesuai instruksi Presiden RI target percepatan penurunan angka stunting pada tahun 2024 yakni sebanyak 14 persen.
“Jumlah keluarga yang menjadi sasaran beresiko stunting sumber air minum tidak layak di Kabupaten Gayo Lues sekitar 2.323 keluarga dari seluruh kecamatan,” katanya.
Tambahnya, jumlah keluarga sasaran beresiko stunting jamban tidak layak di Kecamatan se-kabupaten Gayo Lues berjumlah sekitar 6.387 keluarga.
Lanjutnya, untuk rumah tidak layak huni di kabupaten tersebut yang beresiko stunting berjumlah sekitar 3174 keluarga sasaran.
“Memang bukan hal yang mudah untuk merubah perilaku masyarakat kita untuk bisa menjadi masyarakat yang sehat,” katanya.
Tambahnya, kita perlu bekerjasama dalam upaya penurunan angka stunting tersebut dengan cara merubah pola pikir lama menjadi pola pikir dan pola hidup yang baru sehingga dapat menumbuhkan generasi emas di Kabupaten Gayo Lues.
Pj Bupati Gayo Lues Ir H Rasyidin Porang melalui Plt Sekretaris Daerah H Irwansyah, S.Si,M.M dalam sambutannya mengatakan jumlah kasus stunting di Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencapai angka 42,9 % dan merupakan angka tertinggi di Provinsi Aceh.
“Melihat data tersebut, Pemerintah Daerah terus melakukan upaya-upaya untuk menurunkan angka stunting. Seperti melakukan rembuk stunting, audit kasus stunting dan juga menjalankan program bapak angkat bagi balita yang mengalami stunting dan juga balita yang beresiko stunting,” katanya.
Selain itu, tambahnya, Pj Bupati juga telah meminta seluruh kepala badan, dinas dan kantor agar menjadi bapak angkat yang bertanggung jawab, dalam membantu keluarga-keluarga yang kurang mampu dalam perbaikan gizi balita dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola hidup sehat.
“Kami selaku pemerintah daerah dan jajaran juga terus membulatkan tekad untuk menuntas stunting di Kabupaten Gayo Lues ini,”katanya. Sumber, Prokopim, Setdakab Gayo Lues, Pungkasnya. ( Sm )