Bengkulu, investigasi.news – Dalam debat publik kedua yang diadakan Jumat malam (08/11/2024) di Ballroom Hotel Mercure Bengkulu, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Ermansyah dan Nuragiyanti D. Permatasari berhasil mencuri perhatian publik.
Dengan tema debat “Kebudayaan, Pariwisata, Religius, dan Kearifan Lokal dalam Rangka Mempertahankan NKRI,” acara ini menjadi momen bagi mereka untuk memperkenalkan visi strategis tentang masa depan Kota Bengkulu.
Agi juga menekankan komitmen mereka terhadap kemajuan Kota Bengkulu yang inklusif dan harmonis.
โTema yang kita angkat hari ini menjadi fokus visi kami, yaitu membangun Kota Bengkulu yang lebih inklusif, toleran, dan cantik,” ucap Agi.
Sebagai seseorang yang menghabiskan satu dekade bekerja di London, Agi membawa wawasan internasional untuk mengembangkan Bengkulu. Pengalamannya di pasar global memberinya pemahaman tentang peluang ekonomi yang dapat dikembangkan bagi Bengkulu.
โDengan pengalaman saya jadi distributor produk UMKM Bengkulu di Eropa, saya memahami peluang pasar yang dapat dioptimalkan untuk kemajuan ekonomi Bengkulu,” ujarnya.
Bagi Agi, produk lokal dan UMKM menjadi ujung tombak yang perlu diberdayakan secara berkelanjutan untuk bersaing di pasar global. Selain itu, ia juga melihat pariwisata sebagai sektor yang harus dikuatkan untuk menumbuhkan ekonomi daerah.
โPenting bagi kita untuk lebih mempromosikan produk kita, mendampingi UMKM, dan memperkuat daya tarik pariwisata,” ungkap Agi.
Lebih lanjut, Agi menekankan bahwa kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi lintas sektor.
โKuncinya adalah kolaborasi, baik antar pemerintahan, antara pemerintah dengan lembaga masyarakat, maupun antara pemerintah dengan swasta. Kolaborasi ini adalah jalan untuk memperkuat semua sektor serta memberikan multiplier effect yang nyata, mulai ekonomi keluarga, perempuan, masyarakat, hingga ekonomi daerah,โ jelasnya.
Sebagai seorang arsitek, Agi menyebutkan pentingnya desain infrastruktur yang aman dan berakar pada budaya lokal. Dalam pandangannya, destinasi wisata di Bengkulu dapat dikembangkan dengan menggabungkan konsep wisata buatan (artificial tourism) bersama warisan budaya dan keindahan alam daerah.
โKami ingin mengembangkan Bengkulu menjadi destinasi yang cantik, selaras dengan nilai-nilai kebudayaan kita,โ tambah Agi.
Menyadari besarnya biaya yang diperlukan untuk mewujudkan visi ini, Agi menegaskan kesiapan mereka dalam memanfaatkan jaringan pusat demi kemajuan Kota Bengkulu.
โKami siap memanfaatkan jaringan kami di Pusat, membawa duit bagi kemajuan Kota Bengkulu, memastikan program-program Pusat bisa sampai dan dirasakan langsung oleh warga,โ pungkas Agi.
Debat ini mencerminkan visi Dedy-Agi yang berfokus pada pengembangan Bengkulu sebagai kota modern yang tetap menjaga identitas budayanya.(HNP28)