Bengkulu, Investigas.news – Belakangan Masyarakat dihebohkan usai Thai-PAN menemukan puluhan sampel anggur dari belasan toko buah di Thailand yang mengandung residu kimia berbahaya melebihi batas wajar.
Ketua tim kerja bidang karantina tumbuhan, Badan karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bengkulu, A.Sembiring mengatakan, bahwa Anggur Shine Muscat diimpor dari negeri jiran seperti Thailand dan Malaysia telah masuk ke Indonesia. Bahkan telah masuk ke Kota Bengkulu.
“Anggur muscat sudah masuk kota Bengkulu, semua anggur dan buah segar tersebut diimpor melalui China dan masuk melalui Kota Surabaya dan Kota Medan,” kata A.Sembiring.
Dikatakan A. Sembiring, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan sebab setiap importasi buah anggur telah dilakukan pengujian residu pestisida termasuk Klopirifos (Chlorpyrifos) di negara asal oleh laboratorium terakreditasi yang telah diregistrasi oleh Barantin dan dibuktikan dengan sertifikat hasil uji atau certificate of analysis (COA).
Namun, pihaknya menghimbau mayarakat Bengkulu umumnya untuk mengkonsumsi anggur produksi lokal agar lebih mencintai produk dalam negeri.
“Harapnnya agar masyrakat lebih senang mengkonsumsi anggur-anggur lokal atau dalam negeri, karena tentunya kita tahu kandungan pestisidanya, lebih mencintai produk-produk dalam negeri,” tambanya.
Untuk diketahui, Data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Badan Karanitna Indonesia (Barantin) total sertifikasi pemasukan impor anggur ke Indonesia dari Januari hingga September 2024 adalah sebanyak 78.538 ton dari berbagai negara seperti dari China, Australia, Peru, Chile, dan India.
Sedangkan khusus untuk Anggur Muscat dari China, jumlah pemasukan sesuai sertifikasi karantina yaitu sebanyak 681 ton selama periode Januari hingga September 2024.( Red)