Bengkulu, Ivestigasi.news โ Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis data terbaru yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Bengkulu di Triwulan III tahun 2024 mencapai 4,57 persen (y-on-y), sedikit melambat dibanding Triwulan II yang berada di angka 4,70 persen. Meski begitu, beberapa sektor tetap mencatat kinerja positif, terutama sektor pariwisata dan jasa.
Kepala BPS Bengkulu, Win Rizal, mengungkapkan bahwa pada Triwulan III ini, meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi secara tahunan, terdapat kenaikan signifikan pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 9,66 persen, diikuti oleh Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,57 persen. Peningkatan ini sebagian besar dipicu oleh berbagai event lokal seperti Tabut dan kegiatan rapat kerja, yang mendongkrak kunjungan dan pengeluaran wisatawan di wilayah Bengkulu.
“Triwulan III biasanya menjadi momentum bagi sektor pariwisata dan akomodasi untuk mencatatkan pertumbuhan tinggi, apalagi dengan adanya event-event besar yang menjadi daya tarik tersendiri,” ucap Win Rizal pada rilis BPS Pertumbuhan Ekonomi dan Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu, di Aula Rafflesia BPS, Selasa (05/11/2024).
Namun, tantangan juga terlihat di sektor Industri Pengolahan yang justru mengalami kontraksi sebesar 2,38 persen. Win berharap pada Triwulan IV mendatang, sektor ini dapat menunjukkan pemulihan seiring dengan peningkatan aktivitas industri di akhir tahun.
Ditempat yang sama, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA. Deni, menyampaikan bahwa data dari BPS ini akan menjadi dasar evaluasi untuk mendukung sektor-sektor strategis. Dia juga menyoroti pentingnya peningkatan aktivitas ekonomi di Pelabuhan Pulau Baai, bekerja sama dengan BUMN seperti Pelindo II dan perusahaan batubara setempat, untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Kami ingin melihat UMKM dan sektor pariwisata Bengkulu semakin berkembang, dan ini memerlukan sinergi dari semua pihak,โ ujar RA. Deni.
Pemerintah Provinsi Bengkulu optimis bahwa peningkatan di sektor-sektor produktif, termasuk pariwisata dan perdagangan, akan mampu menopang perekonomian daerah dan mempercepat pemulihan di Triwulan IV.