Kunker KeBU, Ini Yang Dilakukan Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu

More articles

Bengkulu, Investigasi.News – Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu lakukan kunjungan kerja (Kunker) di sejumlah titik Balai Benih Ikan (BBI) Milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu yang berlokasi di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) Provinsi Bengkulu.

Berdasarkan hasil Kunker tersebut didapati belasan BBI dalam kondisi memprihatinkan atau tidak produktif. Seperti halnya yang disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, SP, didampingi Wakil Ketua Komisi II Suimi Fales, SH, MH dan anggotanya. Mereka menemukan 3 dari 45 kolom total yang dikunjungi, pertama BBI Sentral, BBI BL 7 dan BBI BL 9 yang berada diseputaran Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, diketahui sebanyak 15 kolom diantaranya tidak produktif, karena mengalami kerusakan. Seperti bocor, sehingga membutuhkan perbaikan.

Baca Juga :  Malam Puncak Festival Tabut, Pemprov Bengkulu Terima Penghargaan Kharisma Event Nusantara 2024

“Dari diskusi yang dilakukan bersama pengelola, BBI membutuhkan perbaikan, karena keberadaan nya hanya menghasilkan PAD sekitar Rp 46 juta dalam setahun,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, SP.

Jonaidi mengakui bahwa kondisi BBI yang dimaksud memang cukup memprihatinkan.

“Ironisnya, bukan hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga Sumberdaya Manusia (SDM) yang ada. Padahal keberadaan BBI tersebut sangat berpotensi menyumbang PAD, tentunya jika dikelola dengan maksimal,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Jonaidi mengatakan bahwa pihaknya bakal mendorong Pemerintah Daerah untuk dapat memperhatikan kondisi BBI tersebut.

“Sangat disayangkan aset yang memiliki potensi seperti ini malah tidak diperhatikan. Apalagi sejauh ini BBI sudah terbukti mampu memproduksi berbagai jenis ikan mulai dari Nila, Mas, Koi dan Lele baik itu bibit ataupun untuk konsumsi,” kata Jonaidi.

Baca Juga :  Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia

Meskipun demikian, Komisi II juga menyarankan agar pihak pengelola BBI saat ini jangan sekedar berpangku tangan saja. Tetapi jalin kemitraan dengan masyarakat ataupun perusahaan dalam pengembangan BBI yang ada.

“Mengingat ikan itu merupakan salah satu asupan gizi yang terkandung pada daging ikan sangat penting. Kita mendorong pengelola BBI bisa bekerjasama dengan siapapun agar menghasilkan,” tutupnya. (R)

Sumber: rilis
Editor: M Martanus

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest