Kota Pekalongan, investigasi.news — Untuk antisipasi peredaran uang palsu menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1443 H atau bulan puasa, Kepolisian Resor Pekalongan Kota Polda Jawa Tengah secara intensif melaksanakan patroli blusukan pasar tradisional.
Hal tersebut dilakukan, karena meningkatnya mobilitas warga di pasar tradisional. Dimana menjelang bulan puasa, pasar tradisional ramai dikunjungi warga untuk membeli perlengkapan tasyakuran jelang bulan suci Ramadan atau tradisi “Khaoul Sapuro” menyambut kedatangan bulan puasa.
Terpantau di pasar tradisional mulai ramai dikunjungi warga, tentunya menimbulkan kerawanan kamtibmas yang harus diwaspadai. Selain rawan gangguan kamtibmas seperti curanmor, copet, jambret bahkan gendam hal yang harus diwaspadai adalah peredaran uang palsu.
Polres Pekalongan Kota beserta Polsek di 6 Kecamatan menggencarkan patroli ke pasar tradisional. Seperti yang dilakukan oleh Polsek Buaran, Sabtu, (19/03/2022). Satu regu patroli nampak patroli berkeliling di Pasar Bligo.
Kapolsek Buaran AKP Safrowi SH, mengungkapkan bahwa patroli sengaja memprioritaskan sasaran pasar tradisional dikarenakan pada pasar tradisional sebagian besar pedagagnya belum mempunyai alat pendeteksi uang palsu.
“Selain antisipasi kejahatan konvensional, kita juga mengajak pengunjung pasar baik penjual atau pembeli agar waspada terhadap peredaran uang palsu. Cek dan teliti saat bertransaksi,” kata Kapolsek AKP Safrowi.
Dengan humanis, petugas Polsek Buaran menyisir los los pasar sembari menyampaikan imbauan kamtibmas dan imbauan protokol kesehatan. Bahkan jika ditemukan warga yang belum memakai masker diberikan masker gratis oleh petugas.
Himawan, salah satu warga setempat mengaku senang dengan kehadiran petugas. Ia merasa lebih aman dengan adanya patroli Kepolisian. “Alhamdulilah kami merasa lebih aman dan tenang. Apalagi pasar mulai ramai dikunjungi,” ucap Himawan.
Peni