Jember, Investigasi.news – Bau tak sedap seketika menyeruak dari kubu pasangan calon Bupati dan calon wakil Bupati nomor urut 02 Muhammad Fawait – Djoko Susanto (Fawait-Djoko).
Beredar sebuah video berdurasi 34 detik yang menunjukkan pertemuan antara Djoko dengan sejumlah pengusaha. Disebut-sebut hal itu untuk merencanakan bancakan proyek.
Kabar yang kencang berhembus adalah para rekanan barang dan jasa diminta untuk mendukung paslon 02 yang jika menang nantinya bakal diberi kompensasi proyek-proyek dari APBD Jember.
Terhimpun informasi jika semua jenis proyek yang jadi target bancakan. Proyek penunjukan langsung bakal dibagi rata. Sedangkan, proyek yang melalui tender akan dikondisikan pemenangnya untuk rekanan tertentu.
Rencana bancakan semacam itu dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan bebas dalam seleksi penyedia jasa yang diterapkan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Hendy-Gus Firjaun) sejak 2021.
Pertemuan Djoko dengan rekanan berlangsung terbatas di De Sitinggil, kawasan perumahan milik Djoko yang berada di jalan dr Soebandi, Kecamatan Patrang.
Dalam pertemuan tersebut, Djoko disebut-sebut mengungkapkan cara membagi proyek. Proyek penunjukan langsung dibagi merata. Sedangkan proyek tender diakali lewat metode ‘mengunci persyaratan’ agar bisa memenangkan rekanan tertentu.
Kemudian, para rekanan disodori file form untuk sarana mendeteksi potensi suara di wilayahnya masing-masing. Sekaligus agar diisi perolehannya saat tahap pemungutan suara.
Formnya berjudul ‘Target Perolehan Suara Muhammad Fawait – Djoko Susanto Jaringan Tim Djos’. Frasa Djos merupakan akronim untuk Djoko Susanto.
Form ini pun akhirnya kami peroleh dari kiriman rekanan yang turut hadir di pertemuan dengan Djoko. Namun, ia meminta identitasnya dirahasiakan.
“Formnya ada tabel petunjuk identifikasi wilayah seperti kecamatan, kelurahan, nama jaringan, nama koordinator, nomor induk kependudukan, nomor telepon, lokasi TPS, dan hasil menang atau kalah yang harus diisi,” ungkap sumber tersebut.
Menurut dia, form itu akan jadi semacam bukti. “Istilahnya catatan lah. Jika TPS nya menang, bisa jadi dasar meminta proyek. Tapi, kalau kalah tidak bisa dapat proyek,” urainya.
Jumat, 8 November 2024, dilakukan upaya mengkonfirmasi ke Djoko dengan datang langsung ke De Sitinggil. Kawasannya dijaga ketat oleh beberapa orang penjaga.Ternyata, Djoko juga tidak sedang berada disana.
Konfirmasi juga diupayakan lewat cara menghubungi dan mengirim pesan permintaan klarifikasi ke nomor seluler Djoko. Tapi, yang bersangkutan tidak menjawab. Js