Malut, Investigasi.news – Jelang Pemungutan Suara (PSU) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Pulau Taliabu-Maluku Utara yang akan digelar hari Sabtu tanggal 5 April 2025, issue money politik (politik uang) begitu hangat, hal ini kemudian coba diperangi pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Saya-Taliabu yang pada PSU nanti bersaing dengan Paslon nomor urut 2 CPM-Utu.
”Masyarakat Sula-Taliabu sudah dimanjakan politik uang atau bayar suara itu pada zaman Pak AHM (Ahmad Hidayat Mus-red), dan semua orang tau itu”, ungkap Kamal warga Kepulauan Sula (3/3).
Jadi jika hari ini Cabup Sasha mengajak masyarakat untuk hindari politik uang itu sama halnya dengan mengajari ikan berenang, timpal Kamal.
Setali tiga uang dengan Kamal, salah seorang warga Pulau Taliabu juga mengatakan jika sulit menghindari politik uang pada pesta demokrasi di negeri yang dikenal dengan sebutan Hemung Sia Dufu.
“Masyarakat terbiasa dengan ‘mera-mera dan biru-biru’ yang merupakan sindiran dari uang merah dan uang biru”, tutur warga Pulau Taliabu tadi.
Sekedar catatan, AHM yang merupakan ayah kandung dari Cabup Sashabila Mus diduga sebagai peletak pondasi dasar ‘money politik’ pada setiap ajang pesta demokrasi di Kab. Kepulauan Sula maupun Pulau Taliabu, pria yang dikenal sebagai tokoh pemekaran dan tercatat sebagai Bupati Sula 2 periode punya style khusus berdemokrasi dengan membagikan uang (menyebar uang), meski politik uang merupakan laten demokrasi dan dilarang oleh undang-undang namun hal demikian kerap menjadi rahasia umum pada setiap pesta demokrasi, bahkan bukan hanya di Sula-Taliabu tetapi juga didaerah lain di wilayah NKRI.
RL
