Malut, Investigasi.news – Carut-marutnya pengelolaan sampah sepanjang tahun 2023 menyisakan catatan tersendiri bagi warga kota Sanana dan sekitarnya.
Kepada investigasi mereka berharap tahun 2024 ini Pemda Sula bisa memaksimalkan anggaran yang tersedia agar persoalan sampah tidak lagi menjadi wacana.
“Hampir semua orang di kota Sanana membicarakan masalah sampah, akan tetapi anehnya setiap hari dibicarakan, setiap saat di diskusikan namun tidak ada perbaikan dari Pemda Sula, khususnya instansi yang membidangi masalah sampah”, ujar Jamil salah satu warga kota Sanana (22/2).
Anggaran yang besar khusus untuk penanganan sampah, yakni senilai Rp 3,6 miliar pada tahun 2023 tapi kenapa Sanana menjadi kota yang kumuh, jorok, dan bau padahal Bupatinya seorang perempuan, tambahnya lagi.
”Kalo bisa tahun 2024 ini pengelolaan sampah diserahkan ke pihak swasta agar bisa maksimal, petugas kebersihannya tetap yang ada namun manajemen nya jangan lagi Pemda karena sudah terbukti kinerjanya sangat buruk”, pungkas Jamil.
Senada dengan Jamil, warga Sanana lainnya juga mengatakan kalo Sanana sudah bisa dikategorikan sebagai kota Darurat Sampah, akibat dari penanganannya yang buruk sekali.
“Bayangkan saja, jangankan di jalan protokol dan pemukiman warga, dimuka ISDA saja, tempat tinggal Bupati, orang nomor satu di Sula itu sampah berserakan dan jorok sekali, kita yang melihat saja malu, apa lagi kalo ada tamu yang datang dan meyaksikan itu”, tutur Sani warga Sanana lainnya.
Kepada investigasi, kedua warga tadi berharap tahun 2024 penanganan sampah bisa jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga tidak menjadi keluhan warga kota Sanana Kab. Kepulauan Sula.
( RL )