Makin kesini kondisi Covid-19 semakin tak terkendali. Banyak tersebar di media sosial kabar sanak saudara dan teman yang terinfeksi. Tak kurang pula banyak berita duka yang disampaikan.
Masih terpatri diingatan berbagai tragedi terjadi menjelang Idul Fitri kemaren. Semua duka itu masih terasa. Kini tinggal hitungan hari idul Adhapun akan menghampiri kita. Namun apa dikata, disaat kegembiraan saudara -saudara perantauan akan kesempatan ini digunakan untuk menemui orang-orang tercinta di kampung halaman, untuk kesekian kali pupus ditengah jalan.
Mulai Sabtu kemaren (3/7/2021) seperti yang telah sama-sama kita ketahui, pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat di wilayah Jawa dan Bali. Sebagai harapan langkah ini dapat menahan laju penularan Covid-19. Semoga saja berhasil.
Hari-hari dipenuhi dengan berita kasus Covid-19. Jelang lebaran kemaren pemerintah sudah mengingatkan warga agar jangan mudik demi mencegah lonjakan kasus. Namun, meski sudah dilakukan penyekatan di sana-sini, tak kurang dari 1,5 juta warga masih bisa menerobos langkah petugas. Jalan tikus ditutup, tapi mereka mencari jalan supertikus.
Memang disatu sisi kita paham, mungkin ada rasa jenuh yang memuncak yang coba dilepas dengan melakukan mudik, rasa rindu dan hasrat untuk bertemu orang tua serta saudara yang tak tertahankan lagi. Namun, mereka melupakan tanggung jawab warga terhadap kepentingan lebih besar. Kerja keras pemerintah membuat aturan dikatakan sia-sia lagi.
Apa mau dikata, Nasi sudah menjadi bubur. Pemerintah pun, oleh pertimbangan ekonomi dan pembiayaan, sempat terlihat ragu untuk menempuh kebijakan lebih ketat. Baru setelah lonjakan terjadi, langkah darurat diambil. Kebijakan yang diberlakukan mulai 3 Juli sampai 20 Juli ke depan diharapkan bisa menurunkan kasus harian hingga di bawah angka 10.000, semoga saja berhasil.
Ya, Kita sangat menaruh harap agar kebijakan tersebut membawa hasil. Perasaan kadang-kadang sungguh tak lagi bisa diterjemahkan. Rasa Percaya kadang ternoda dengan keraguan yang tak lagi ternalarkan. Namun tetap saja kabar duka dan kabar melonjaknya jumlah penderita yang meninggal, hingga jenazah pun mesti antri untuk diurus, karena fasilitas kesehatan minim dan tenaga kesehatan yang kewalahan. Wallahu alam. Semoga ada jalan keluarnya.
Sebagai masyarakat yang baik, sepertinya kita harus patuhi kebijakan dari pemerintah dengan menyamakan visi, yaitu untuk menurunkan kasus penularan. Meski semua Aktivitas perkantoran, perdagangan, sosial, dan mobilitas warga tetap berjalan setidaknya tetap patuhi penerapan protokol kesehatan.
Semoga vaksinasi bisa menjadi jalan keluar, kita sangat berharap vaksinasi besar-besaran bisa memperlihatkan hasil seperti yang diinginkan. Agar nantinya Ekonomi dan aktivitas kita bisa terlaksana seperti sediakala sebelum wabah pandemi covid-19. Semoga!
Oleh: Suci Martia,S.IKom
