Taliabu, Investigasi.news – Debat publik kedua Pilkada Kabupaten Pulau Taliabu yang diadakan oleh KPU setempat pada Rabu, (13/11) mengungkapkan berbagai isu penting, termasuk tudingan soal ijazah palsu terhadap calon bupati Citra Puspasari Mus.
Dalam debat ini, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati mendapat kesempatan memaparkan visi dan misi mereka. Setiap kandidat berupaya menonjolkan program unggulan serta gagasan terbaiknya guna menarik simpati masyarakat Pulau Taliabu.
Namun, pada segmen keempat, suasana debat memanas saat pasangan nomor urut 2, CPM-UTU, dan nomor urut 3, ABDI, saling melontarkan pertanyaan. Kedua kubu terlibat dalam serangan verbal yang cukup tajam dan kritis.
Cawabup nomor urut 3, Dedy Mirzan, turut menanggapi jawaban CPM-UTU mengenai peningkatan mutu pendidikan. Menurut Dedy, jawaban dari calon bupati Citra Puspasari Mus dianggap tidak mencerminkan pemahaman yang baik mengenai persoalan pendidikan di daerah.
Dedy, yang merupakan mantan anggota DPRD Pulau Taliabu, menyampaikan kritiknya terhadap Citra Mus. Ia merasa calon bupati tersebut gagal memahami inti dari pertanyaan yang diajukan kepadanya dalam debat publik ini.
“Ternyata mantan Kepala Dinas Pendidikan ini gagal paham dengan apa yang saya tanyakan,” ujar Dedy dengan nada tegas. Ia mempertanyakan kapabilitas Citra dalam menangani isu pendidikan dan menyoroti kelemahan dalam visi yang dipaparkan.
Lebih jauh, Dedy mengungkapkan keraguannya akan kepemimpinan Citra di Pulau Taliabu. Ia menyampaikan bahwa dirinya ragu bila daerah ini nantinya dipimpin oleh seseorang yang menurutnya kurang memiliki kompetensi yang memadai.
Tak berhenti di situ, Dedy juga mengangkat isu ijazah palsu yang diduga melibatkan Citra Puspasari Mus.
“Bagaimana masyarakat bisa percaya, jika negeri ini saja ditipu. Apalagi masyarakat Taliabu?” tutup Dedy dengan pernyataan tajam.
(Red)