Malut, Investigasi.news – Pada berbagai kesempatan pasangan calon (Paslon) Petahana Hj. Fifian Adeningsi Mus (FAM) dan Hi. Saleh Marasabessy yang akrab dengan akronim FAM-SAH mengajak masyarakat Sula untuk menjadikan Pilkada 2024 sebagai Pilkada Romantis (Bikin Romantis-red), hal ini dikemukakan FAM saat mendaftar di KPU Sula tanggal 28 Agustus 2024 dan kemudian disosialisasikan di berbagai kesempatan.
“Kita masyarakat bingung, Ibu Ningsi bilang bekeng romantis, tapi Basir kampanye secara bengis, ini tidak nyambung”, ungkap Dani Kaunar salah satu warga masyarakat Kepulauan Sula (3/10).
Dani berharap sosok juru kampanye (jurkam) ‘mudel’ itu (Basir Makian-red) tidak lagi ditampilkan para kandidat, karena berpotensi merusak nilai-nilai dalam berdemokrasi dan membuat gaduh pesta demokrasi.
“Kalo bisa jangan lagi, saya sepakat bikin romantis tapi harus humanis bukan bersikap bengis”, tutup Dani.
Sementara itu diketahui Basir Makian Jurkam Paslon Nomor urut 2 FAM-SAH diduga melontarkan ujaran kebencian dan bernada SARA kepada Paslon nomor urut 3 HT-Manis, hal demikian dilontarkan Basir beberapa waktu lalu saat kampanye putaran pertama di desa Waigoiyofa di Kecamatan Sulabesi Timur, rekaman video kampanye Basir beredar luas du publik Kepulauan Sula dan tidak sedikit mendapat kecaman dari masyarakat demokrasi disini.
Bahkan terkait hal ini Basir dilaporkan ke Bawaslu Sula dan Polres Kepulauan Sula oleh kuasa hukum Paslon yang dirugikan, karena disinyalir ujaran kebencian dan kampanye bernada SARA oleh Basir tadi dialamatkan ke Hendrata Thes Calon Bupati Pilkada Sula dari Paslon HT-Manis nomor urut 3.
RL
